Thursday, 25 April 2024

Berita

Berita Utama

Kunjungi BNI, UPT BP2MI Wilayah Bali Bahas Teknis dan Solusi Penyaluran KUR PMI

-

00.05 19 May 2022 1030

Kunjungi BNI, UPT BP2MI Wilayah Bali Bahas Teknis dan Solusi Penyaluran KUR PMI

Denpasar, BP2MI (19/5) – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Wilayah Bali melakukan kunjungan ke Bank Negara Indonesia (BNI) Kantor Wilayah (Kanwil) 08 di Renon, Denpasar, pada Kamis (19/5/2022). Kunjungan ini bertujuan membahas pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI), khususnya terkait teknis penyaluran KUR maupun kendalanya.

“Kami siap memberikan dukungan penyaluran KUR bagi PMI. Hanya saja, kami masih menunggu cost structure ke masing-masing negara mengingat saat ini cost structure baru dibuat untuk beberapa negara. Kami juga menunggu insight yang dapat membantu penyempurnaan skema KUR PMI ini,” ujar pimpinan BNI Kanwil 08, I Gusti Nyoman Dharmaputra.

Kepala UPT BP2MI Wilayah Bali, Wiam Satriawan, menyampaikan sulitnya membuat cost structure terkait penempatan formal. “Berbeda dengan penempatan PMI di daerah lain, penempatan PMI di Bali terfokus pada sektor formal. Negara dan jabatannya sangat beragam. Di satu negara saja, struktur biayanya bisa berbeda-beda, tergantung perusahaan tempat bekerja dan jabatannya,” jelas Wiam.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda, menyampaikan kendala lain yang dihadapi dalam penyaluran KUR. “Selama ini, pembahasan mekanisme KUR masih difokuskan pada PMI yang berangkat dengan visa kerja, sementara detail untuk peserta magang masih belum dibahas dengan menyeluruh. Padahal, jumlah peserta magang ke luar negeri di Bali cukup besar, mencapai tiga ribu orang,” tambahnya.

Wakil Pemimpin Divisi SME dan Consumer BNI Wilayah 08, A.A. Agustiya Novitayanti, menyimpulkan, dalam penyaluran KUR masih ada dua kendala utama, yakni cost structure dan bank koresponden. “Agar PMI dapat membayar kredit dengan mudah dan pemantauan lebih leluasa, hendaknya di negara tujuan terdapat cabang dari BNI ataupun bank koresponden,” imbuh Agustiya.

Masalahnya, tambah Agustiya, di negara-negara yang menjadi tujuan utama PMI asal Bali seperti Turki dan Italia, belum terdapat cabang BNI atau bank koresponden. Jika kedua masalah tersebut teratasi, penyaluran KUR dapat dilaksanakan dengan baik.

Wiam juga menyampaikan harapannya agar BNI Kanwil 08 dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemberdayaan bagi PMI dan keluarganya. “Selain dalam bentuk bantuan pemodalan seperti KUR, kami juga berharap BNI dapat ikut menjadi narasumber dalam kegiatan kami untuk membagikan informasi terkini terkait pengelolaan keuangan,” tambah Wiam.

I Gusti Nyoman Dharmaputra menyambut baik usulan tersebut. “Kami siap membantu memberikan edukasi keuangan. Tak hanya dari segi aspek pengelolaan keuangan, kami juga bisa memberikan materi seperti pengenalan pembukuan digital untuk UMKM maupun penanaman integritas kerja,” imbuh I Gusti Nyoman Dharmaputra. * (Humas/UPT BP2MI Wilayah Bali/CLN)