Friday, 9 May 2025
logo

Berita

Berita Utama

BP2MI Terbangkan Empat Pekerja Migran Indonesia Program G to G Jerman

-

00.10 9 October 2023 1380

BP2MI Terbangkan Empat Pekerja Migran Indonesia Program G to G Jerman

Jakarta, BP2MI (09/10) – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) diwakili oleh Sekretaris Utama, Rinardi melepas empat pekerja migran terbaiknya ke Jerman pada Senin, 9 Oktober 2023 di Lounge Pekerja Migran Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. 

“Jadi saya kesini mewakili pak Kepala, pak Benny. Mewakili beliau karena ada kegiatan kunjungan kerja ke luar negeri khususnya ke Korea dan Jepang. Selama seminggu ini di dua negara, untuk berkunjung dan berbincang langsung dengan Pekerja Migran Indonesia disana. Bagaimana mereka bekerja disana, apa masalah dan lain sebagainya," terangnya. 

Adapun program kerja sama antara Indonesia dan Jerman yang dikenal dengan sebutan Program G to G (Government to Government), mencapai tonggak sejarah baru di setiap tahunnya. 

Salah satunya hari ini Sekretaris Utama BP2MI, Rinardi melepas empat Pekerja Migran Indonesia yang telah dinyatakan lolos untuk bekerja pada sektor kesehatan di negara industri terbesar dunia tersebut.

Rinardi merasa senang dengan adanya hal ini. Tampaknya semboyan perjalanan migran menuju Impian berhasil direalisasikan oleh empat generasi bangsa, yang masing-masing berasal dari putra dan putri daerah berprestasi.

“Ini adalah hal yang luar biasa untuk adik-adik sekalian. Pencapaian yang tidak mudah bagi setiap orang untuk mencapainya. Karena butuh ketelatenan dan ketekunan, bayangkan saja untuk bisa sampai se-level Anda (B1) itu butuh sembilan bulan (pembelajaran). Walaupun itu semua dibiayai, tapi untuk menuju kesana itu tidak mudah," uapnya didepan seluruh tamu pada pelepasan pekerja migran Indonesia program G to G ke Jerman di Lounge BP2MI, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. 

Keempat Pekerja Migran Indonesia program G to G ke Jerman ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia.  Mereka adalah pemuda-pemudi yang telah melewati serangkaian proses seleksi ketat. Keempat pekerja migran tersebut yakni Titin Manurung, dari DKI Jakarta; Amin Widodo dari Jawa Tengah; Putri Amalia, dari Jawa Barat; dan, Adi Akmar Sucipto Buluade dari Sulawesi Tengah.

Pelepasan keempat pekerja migran ini adalah bukti konkrit dari upaya pemerintah dalam memberikan kesempatan kerja yang lebih baik bagi warga negara Indonesia di luar negeri, sambil juga memastikan bahwa mereka mendapatkan perlindungan dan hak-hak yang layak. Hal ini sebagaimana tercermin dalam statement Kepala Badan Pekerja Migran Indonesia, Benny Rhamdani yang diwakili Sestama, Rinardi berikut ini;

“Bagaimana negara hadir ingin memberikan bahwa apa yang namanya pekerja migran Indonesia itu jangan lagi dianggap sebelah mata. Jangan lagi mereka dibiarkan bertarung sendiri tanpa kompetensi. coba bayangkan kalau tidak ada keterlibatan negara, memang bisa saja pemberangkatan pekerja migran ke Jerman, tapi itu pun butuh waktu. Makanya disinilah pemerintah hadir melalui program G to G itu memperhatikan adik-adik semua itu berangkat dengan kapasitan dan kompetensi yang mumpuni," ujar Sestama, Rinardi.

Bukti nyata negara hadir untuk melayani Pekerja Migran Indonesia dibuktikan oleh Benny dengan cara memperhatikan penampilan seluruh pekerja migran terpilih dalam pelepasan. Benny mendesign langsung pakaian para pekerja migran sebaik dan sebagus mungkin. 

“Pak Benny itu membuat suatu terobosan inovasi itu banyak dirasakan oleh berbagai kalangan Pekerja Migran Indonesia. Jaket aja beliau design sendiri, ada design jaket Jerman sendiri, Jepang Sendiri, Korea sendiri, nanti ada satu lagi, Arab Saudi pun akan dibuat lagi sendiri. Sebegitu perhatiannya pak Kepala, ini untuk memperhatikan bahwa negara harus hadir dengan cara jika calon pekerja migran Indonesia ke mana pun penempatannya merasa memiliki dignity, memiliki kebanggaan, dan kewibawaan karena mereka lah orang-orang yang berkompeten," Pungkas Sestama BP2MI, Rinardi.

Pelepasan ini juga merupakan bagian dari komitmen bersama Indonesia dan Jerman dalam mempererat hubungan bilateral. Bahkan kalau bisa kerjasama ini merupakan pembuktian bangsa kita sebagai bangsa yang maju.

“Sekarang kita seharusnya berfikir terbalik, kita harus punya persepsi negara lain lah yang membutuhkan kita. Bukan karena mereka sekadar butuh tenaga kasar, tapi tenaga yang berkompetensi. Tapi semua ini memang tidak mudah, perjuangannya berat, perjuangannya panjang butuh ketekunan dan ketelatenan," kata Rinardi di depan empat Pekerja Migran Indonesia terpilih dalam program G to G ke Jerman. 

Sudah saatnya bangsa Indonesia bangkit dari keterpurukan. Mereka harus merubah pola pikirnya agar menjadi bangsa yang besar. 

“Nah ini kita tidak boleh kalah, tidak boleh merasa rendah diri, karena kita mempunyai kemampuan untuk itu maka tidak usah resah. Sekali lagi mungkin saya ucapkan selamat, sukses buat adik-adik semua di tempat yang baru nanti, Selamat jalan nanti malam, atau besok menjelang dini hari. Bekerjalah dengan sebaik-baiknya, belajarlah dengan sebaik-baiknya, hormati budaya ditempat nanti Anda bekerja, budaya sekitar, dan lingkungannya. Semoga keempat pekerja migran Indonesia ini sukses dalam tugas dan pengalaman baru mereka di Jerman serta dapat membawa manfaat bagi perkembangan kesehatan di negara tersebut," ujar Rinardi dalam pelepasan Pekerja Migran Indonesia.