Sunday, 8 June 2025
logo

Berita

Berita Utama

BP3MI Aceh Edukasi Siswa dan Guru SMK Di Bireuen Lewat Program Saweu Sikula

-

00.05 26 May 2025 58

BP3MI Aceh Edukasi Siswa dan Guru SMK Di Bireuen Lewat Program Saweu Sikula.

Bireuen, KemenP2MI (26/052025) — Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Aceh kembali menunjukkan komitmen dan inovasinya dalam memberikan edukasi tentang peluang dan prosedur bekerja ke luar negeri yang aman dan legal. Melalui program “Saweu Sikula”, BP3MI Aceh hadir di Aula SMKN 1 Jeunieb, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, untuk menggelar sosialisasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, pada Senin (26/05/2025).

Acara ini dibuka langsung oleh Ketua MKKS SMK Kabupaten Bireuen, Fadhli yang menyampaikan apresiasi atas keseriusan BP3MI Aceh dalam memberikan informasi yang kredibel kepada para siswa dan pengelola sekolah. Kegiatan ini juga disambut hangat oleh Kepala SMKN 1 Jeunieb, Feri Irawan bersama para guru.

Kepala BP3MI Aceh melalui Pengantar Kerja Ahli Muda BP3MI Aceh, Syamsidar, menekankan bahwa program Saweu Sikula merupakan bentuk nyata keberpihakan negara kepada generasi muda Aceh, agar mereka tidak menjadi korban penipuan atau jeratan sindikat penempatan ilegal.

“Kami ingin siswa-siswi SMK di Aceh memahami bahwa bekerja ke luar negeri itu bisa dilakukan dengan aman, legal, dan terproteksi, asalkan melalui jalur resmi yang ditetapkan pemerintah,” ujar Syamsidar.

Sebanyak 12 Ketua BKK SMK dari berbagai wilayah di Kabupaten Bireuen hadir, bersama siswa kelas XI dari tujuh jurusan unggulan SMKN 1 Jeunieb; Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI), Teknika Kapal Penangkap Ikan (TKPI), Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP), Agribisnis Perikanan Air Tawar (APAT), Desain dan Produksi Busana (DPB), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Permesinan (TP), serta Perhotelan.

Sebagai narasumber, Pengantar Kerja Ahli Muda BP3MI Aceh, Fauzah Marhamah, menjelaskan secara menyeluruh mengenai sistem dan skema resmi penempatan Pekerja Migran Indonesia yang dapat diakses oleh masyarakat, khususnya lulusan SMK. Ia memperkenalkan lima skema penempatan resmi, yaitu: G to G (Government to Government), G to P (Government to Private), P to P (Private to Private), Mandiri, dan UKPS (Untuk Kepentingan Perusahaan Sendiri)

Fauzah juga memberikan perhatian khusus pada skema penempatan Awak Kapal Perikanan (AKP) Migran, karena banyaknya siswa dan alumni yang berminat bekerja di kapal berbendera asing. Ia menekankan pentingnya prosedur resmi agar tidak menjadi korban eksploitasi atau Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

“Melalui jalur resmi, calon Pekerja Migran Indonesia memiliki kepastian hukum, jaminan sosial, dan akses pelindungan dari negara. Jangan tergoda iming-iming kerja cepat tapi tidak jelas asal-usulnya,” tegas Fauzah.

Sesi tanya jawab pun berjalan dinamis dan interaktif. Para siswa maupun guru antusias menggali informasi tentang negara tujuan kerja, jenis pekerjaan yang tersedia, serta dokumen dan keterampilan yang dibutuhkan.

Kegiatan yang dihadiri sekitar 70 peserta ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara BP3MI Aceh dan dunia pendidikan sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi dunia kerja global secara prosedural dan terlindungi.

Fauziah menegaskan, program Saweu Sikula akan terus dilaksanakan sebagai bentuk pelayanan langsung ke lembaga pendidikan, demi menekan angka penempatan nonprosedural dan membekali siswa dengan wawasan yang tepat seputar ketenagakerjaan luar negeri. ** (Humas/BP3MIAceh_FM/DW)