BP3MI NTT Dorong Lembaga Pendidikan Rebut Peluang Kerja Luar Negeri
BP3MI NTT Dorong Lembaga Pendidikan Rebut Peluang Kerja Luar Negeri

BP3MI NTT Dorong Lembaga Pendidikan Rebut Peluang Kerja Luar Negeri
Kupang, KemenP2MI (28/4) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nusa Tenggara Timur (NTT) diundang menjadi Narasumber dalam kegiatan Sosialisasi yang diadakan oleh Poltekes Kemenkes Kupang melalui Zoom Meeting dengan topik Informasi Peluang Kerja Luar Negeri Program G to G Jerman Batch VII Tahun 2025 dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus 2025 pada pukul 10.00 Wita.
Kegiatan ini merupakan sinergitas berkelanjutan daripada pelaksanaan MoU antara Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) dengan Poltekes Kemenkes Kupang dalam pemenuhan peluang kerja tenaga perawat di Luar Negeri.
yang selanjutnya dilanjutkan dengan pemaparan dua orang narasumber, Losiana M. Sir selaku Penyuluh Hukum Ahli Muda BP3MI NTT dan Riany K. Karim selaku Pengantar Kerja Ahli Muda BP3MI NTT.
Suratmi Hamida, Kepala BP3MI NTT yang menjadi key note speaker menyampaikan beberapa hal umum diantaranya, mengenai peluang kerja luar negeri, persyaratan kompetensi, skema penempatan, dan juga peluang kerja luar negeri.
“Peluang kerja di luar negeri saat ini cukup banyak, berbanding lurus dengan kondisi kesempatan kerja di NTT saat ini yang terbatas, maka akan sangat baik jika adanya intervensi dari Poltekes Kemenkes Kupang selaku penyedia supply kepada mahasiswa/i maupun para alumni untuk bisa diikut sertakan dalam perebutan peluang kerja luar negeri melalui program G to G Jerman ini.” Jelasnya.
Losiana M. Sir selaku Penyuluh Hukum Ahli Muda BP3MI NTT, juga berbicara tentang bagaimana cara Migrasi Tenaga Kerja ke luar Negeri secara aman yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia. Losiana juga memaparkan tentang besaran gaji dan benefit lain yang akan didapat.
BP3MI NTT juga menjelaskan secara detail tentang bagaimana cara mendaftar dan persyaratan apa saja yang harus dipenuhi dalam mendaftar Program G to G Jerman ini.
Sosialisasi ini dihadiri oleh 65 orang perserta baik mahasiswa aktif, alumni dan para orang tua siswa. Diharapakn dengan diikutsetakannya orang tua/wali murid, dapat memberikan gambaran secara detail tentang proses bekerja ke laur negeri dan membangun kepercayaan, sehingga saat anak-anak hendak ikut berpatisipasi mengejar peluang kerja luar negeri tidak lagi terkendala ijin orang tua/wali. ***(HUMAS/BP3MINTT)