BP3MI Nusa Tenggara Barat Hadiri Jobfair dan Workshop Di SMKPP Negeri Mataram
-
_-_BP3MI_NUSA_TENGGARA_BARAT.jpeg)
BP3MI Nusa Tenggara Barat Hadiri Jobfair dan Workshop Di SMKPP Negeri Mataram
Mataram, BP2MI (7/11) - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat (BP3MI NTB) ikut berpartisipasi dalam kegiatan bursa kerja, atau jobfair di Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP) Negeri Mataram, pada Selasa (7/11/2023).
Pelaksanaan jobfair tersebut sekaligus memperingati Hari Jadi SMKPP ke-68 tahun. Diikuti oleh 10 instansi pemerintah, dan perusahaan yang berada di NTB, serta dihadiri 300 siswa-siswi kelas XII dan para alumni SMKPP Negeri Mataram.
Kepala Sekolah SMKPP Negeri Mataram, Sugiarta, menjelaskan pada awalnya diawali dengan kegiatan Workshop Bursa Kerja Khusus (BKK) Program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan tahun 2023.
“Awalnya, workshop dihadiri oleh ketua BKK SMK seluruh Mataram dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman guru serta pengelola BKK online di SMKPP Mataram, agar lebih efektif dalam menggali minat siswa, dan efektif dalam pemberian informasi pasar kerja baik dalam maupun luar negeri,” ucapnya.
Dengan adanya jobfair ini, Sugiarta berharap dapat menguatkan program yang dimiliki SMKPP untuk meningkatkan kualitas peserta didik, agar siap memasuki pasar kerja internasional.
“Kita semua berharap agar semua siswa lulusan SMK bisa langsung bekerja, baik itu membuka lapangan pekerjaan sendiri, berwirausaha, maupun bekerja disebuah perusahaan. Pentingnya perusahaan hadir langsung dalam jobfair, agar para alumni serta siswa kelas XII mendapatkan informasi langsung, maupun berkonsultasi terkait peluang kerja/usaha yang ada,” ujar Sugiarta.
Kepala BP3MI NTB, Mangiring Hasoloan Sinaga, bersama tim BP3MI NTB hadir menyebarkan informasi sebagai narasumber tentang Perlindungan dan Keselamatan Kerja bagi Pekerja Migran Luar Negeri; Peluang kerja Luar Negeri; serta bimbingan jabatan bagi siswa-siswi tingkat akhir untuk peluang kerja ke Jepang melalui skema Specified Skilled Worker (SSW), dan skema Government to Government (G to G) menuju Korea Selatan.
“Dengan adanya bursa kerja khusus di sekolah, siswa akan mendapatkan informasi terkait dunia kerja, peluang kerja dalam dan luar negeri, serta peluang wirausaha. Agar ketika mereka lulus nanti sudah siap dengan informasi-informasi yang diperoleh sebelumnya, dengan kompetensi yang dibutuhkan,” ujarnya.
Sinaga memberikan contoh peluang kerja untuk lulusan pertanian, cukup banyak kebutuhannya di Jepang. Tetapi sistem perekrutan di Jepang menggunakan sistem SSW. Maka dari itu, Naga mengimbau agar Calon Pekerja Migran Indonesia harus cermat dalam prosedur penempatan yang resmi, agar tidak tertipu oleh bujuk rayu para sindikat penempatan ilegal.
“Workshop serta Jobfair seperti ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman para alumni, maupun siswa-siswi tingkat akhir untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki, sehingga siap bersaing dalam dunia kerja, maupun wirausaha di era digitalisasi ini,” tutup Naga.
Instansi pemerintahan dan perusahaaan yang turut berpartisipasi dalam jobfair yaitu, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, LPK Non Style International School, PT Kibou Kapka Sejahtera, Pasar Mandilak Com, PT Genting Group, Jajan Prima Praya, PT SMA dan SSIM Kalbar, PT Afrillia, PT Bisi International Tbk, CV Seed Cool, Lombok Wildlifepark, Job Street Express Indonesia, Lotte Grosir Mataram, dan PMPM Mandiri Cakranegara. (Humas/BP3MI Nusa Tenggara Barat)