Palu, KemenP2MI (4/10/2025) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Tengah (Sulteng) menghadiri undangan LPK Toya Language Institute untuk menjadi narasumber pada kegiatan Orientasi Akademik Mahasiswa peserta Program Profesi Jubir Bahasa Mandarin Batch 2, di Aula Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tengah, pada Sabtu (4/10/2025).

Hadir sebagai narasumber, Kepala BP3MI Sulteng, Mustaqim, yang didampingi tim penempatan Pekerja Migran Indonesia. Kegiatan orientasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman awal kepada mahasiswa mengenai pentingnya kompetensi bahasa asing, khususnya bahasa Mandarin, dalam mendukung karier profesional di kancah global.

Dalam kesempatan tersebut, Mustaqim menyampaikan informasi terkait tata kelola pelindungan Pekerja Migran Indonesia di antaranya prosedur migran aman dan lebih spesifik terkait hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum memilih bekerja ke luar negeri.

“Selain kompetensi kerja, kemampuan bahasa negara tujuan tentu merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh Calon Pekerja Migran Indonesia. Oleh karena itu, BP3MI Sulteng sangat mendukung program LPK Toya dalam penguatan kemampuan bahasa asing bagi generasi muda. Kami hadir memberikan gambaran bagaimana peran BP3MI dan peluang kerja luar negeri sebagai satu pilihan kesempatan kerja,” jelas Mustaqim.

Selain memberikan gambaran tentang peran dan fungsi BP3MI Sulteng dalam perlindungan serta pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia, Mustaqim juga menjelaskan pentingnya aspek legalitas dalam proses penempatan kerja di luar negeri, agar calon tenaga kerja terhindar dari risiko perdagangan orang dan penipuan.

Peserta kegiatan yang terdiri dari mahasiswa program profesi juru bahasa terlihat antusias mengikuti sesi tanya jawab. Banyak di antara mereka yang menaruh minat untuk mengetahui lebih jauh mengenai jalur karier sebagai juru bahasa di luar negeri dan mekanisme kerja sama dengan lembaga resmi.

Melalui kegiatan ini, BP3MI Sulteng berharap dapat memperluas sinergi dengan dunia pendidikan tinggi dalam menyiapkan tenaga profesional muda Indonesia yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam mengenai prosedur migrasi aman dan berkeadilan.** (Humas/BP3MI Sulawesi Tengah)

-