Sunday, 8 June 2025
logo

Berita

Berita Utama

Dikunjungi Asosiasi Purna Pekerja Migran, Menteri Karding Dapat Saran Bentuk Tabungan Pensiun PMI untuk Investasi

-

00.05 28 May 2025 46

Dikunjungi Asosiasi Purna Pekerja Migran, Menteri Karding Dapat Saran Bentuk Tabungan Pensiun PMI untuk Investasi

Jakarta, KemenP2MI (28/5) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menggelar pertemuan dengan Asosiasi Purna Pekerja Migran Indonesia-Korea (APPIK), khususnya yang pernah bekerja di Korea Selatan. Pertemuan berlangsung di Kantor Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) di Jakarta pada Selasa (28/5/2025).

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat itu, Menteri Karding menjelaskan bahwa pihaknya tengah mengonsolidasikan peran purna pekerja migran sebagai mentor bagi calon migran. Mereka akan membantu dalam penguasaan bahasa, literasi keuangan, hingga pemahaman budaya setempat sebelum keberangkatan ke negara tujuan.

“Mereka ini punya pengalaman langsung di lapangan. Kita ingin manfaatkan itu agar mereka bisa jadi mentor bagi yang akan berangkat. Mereka bisa bantu calon migran memahami budaya, cara hidup, dan pentingnya literasi finansial,” ujar Menteri Karding.

Kemudian, Menteri Karding meminta agar para purna migran dapat mengelola Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), khususnya yang fokus pada program G to G (government to government).

“Kita ingin mereka yang sudah berpengalaman di Korea, mendirikan LPK, bisa kita fasilitasi. Apalagi kalau berbasis G to G. Tapi tetap kita akan kaji, jangan sampai membebani mereka,” tambahnya.

Selain itu, Menteri Karding juga terkesima dengan saran dari purna pekerja migran untuk membentuk tabungan pensiun atau investasi khusus bagi pekerja migran Indonesia (PMI) yang dapat digunakan sebagai bekal setelah masa kerja di luar negeri berakhir. Dia membuka kemungkinan tabungan investasi itu disahkan lewat regulasi baru di KemenP2MI.

“Ke depan, saya ingin agar setiap pekerja migran punya tabungan investasi. Namanya bisa kita ubah jadi tabungan pensiun. Tujuannya agar mereka punya modal saat kembali ke Indonesia, entah itu untuk buka usaha atau beli rumah,” jelas Karding. Ia bahkan menyebut kemungkinan mewajibkan skema tersebut lewat regulasi baru.

Di sisi lain, purna pekerja migran Indonesia, Bambang Sutrisno mengapresiasi respons cepat dari Menteri Karding terkait aspirasi para purna pekerja migran yang tergabung dalam organisasi APPIK.

"Alhamdulillah ini hal yang membanggakan bagi kami, luar biasa sekali. Bapak Menteri mau menerima kami dengan penuh persahabatan. Dan apa yang kami sampaikan ini oleh Bapak Menteri langsung dieksekusi saat itu juga." kata Bambang.

Bambang mengaku senang, lantaran beberapa produk purna pekerja migran Indonesia akan digunakan dalam kegiatan-kegiatan resmi KemenP2MI sebagai bentuk nyata pemberdayaan.

"Salah satunya tadi tentang keinginan kami pada Bapak Menteri agar memperdayakan produk-produk PMI. Enggak hanya sekedar retorika, tapi benar-benar diimplementasikan. Membeli produk-produk PMI, langsung sama Bapak Menteri dibeli itu produknya jaket. Akan ada MoU bahwa produk-produk PMI nanti akan digunakan dalam kegiatan-kegiatan di KP2MI. Sampai air minumnya juga kita ada produk air minum. Itu juga akan mereka gunakan untuk kegiatan-kegiatan KP2MI baik dari pusat sampai ke daerah," ujar Bambang. ** (Humas)