Thursday, 8 May 2025
logo

Berita

Berita Utama

Dirgahayu RI ke-77, BP2MI Ikhtiar Wujudkan Pekerja Migran yang Merdeka, Berdaya, dan Sejahtera

-

00.08 17 August 2022 1690

Dirgahayu RI ke-77, BP2MI Ikhtiar Wujudkan Pekerja Migran yang Merdeka, Berdaya, dan Sejahtera

Jakarta, BP2MI (17/8) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) turut memperingati Dirgahayu Republik Indonesia (RI) ke-77 yang mengangkat tema besar "Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat". Seluruh pegawai BP2MI di halaman Kantor BP2MI, Pancoran, Jakarta, Rabu (17/8/2022). 

Bertindak sebagai inspektur upacara, Plt. Sekretaris Utama BP2MI, Irjen Pol. Achmad Kartiko, membacakan pidato Kepala BP2MI.

"Saya mengajak kita semua untuk menjadikan Hari Kemerdekaan tahun ini, menjadi ikhtiar kita bersama untuk terus berupaya mewujudkan PMI dan keluarga yang merdeka, berdaya, dan sejahtera, sehingga lekas mendorong ekonomi Indonesia dapat pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat," ungkap Kartiko.

Meski pandemi Covid-19 belum berakhir, lanjut Kartiko, namun dengan segenap tenaga dan upaya, dan dengan bergandeng tangan bersama, bangsa Indonesia dapat membangun kesadaran diri dan menguatkan keyakinan diri, bahwa bangsa Indonesia akan segera pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. 

"Inilah tema yang digariskan Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo pada hari Proklamasi Indonesia ke-77. Tema yang menurut saya sangat sarat dan kuat dalam makna," jelas Kartiko.

Diungkapkan pula bahwa saat ini adalah era kecepatan. Oleh karena itu, tidak berlebih bahwasanya telah sering ditegaskan kepada seluruh jajaran ASN BP2MI, bahwa ASN adalah pengabdi negeri, aparatur sipil negara yang digaji rakyat yang malu bila bekerja lambat, jadi harus kerja dengan cara berlari! 

"Perubahan paradigma baru harus sudah terinternalisasi dalam nilai-nilai pelayanan ASN BP2MI. Bahwa kita bukan majikan, namun kita digaji untuk menjadi pelayan bagi pekerja migran dan keluarga," tegas Kartiko.

Seiring melandainya Covid-19, BP2MI pada tahun 2022 ini mencanangkan sebagai tahun penempatan. Oleh karena itu, seluruh perangkat, sumber daya, strategi, dan regulasi harus sudah disiapkan seluruh jajaran di Pusat maupun Daerah.

"Syukur Alhamdulillah, dari Januari 2022 hingga 15 Agustus 2022 telah tercatat 88.986 PMI telah diberangkatkan di 66 negara, angka ini trennya positif ke depan. Karena pada dasarnya penempatan PMI, khususnya untuk sektor formal dan profesional menjadi jalan terobosan bagi pemulihan ekonomi dalam waktu yang singkat, mengingkat kontribusi PMI cukup signifikan bagi devisa negara yakni 159,6 triliun, terbesar kedua setelah sektor migran dan di atas sektor pariwisata," sambung Kartiko.

Kelembagaan BP2MI di daerah yang baru juga patut dijadikan momentum untuk menyegarkan pelayanan yang lebih prima kepada masyarakat, PMI, dan keluarga khususnya. Perubahan dari UPT menjadi Balai tentu bukan hanya sekadar nama, di dalamnya ada nilai-nilai dan dasar-dasar yang berubah secara fundamental.

"Oleh karena itu, perubahan kelembagaan dan penataan organisasi harus disertai dengan perubahan tata nilai. Kesempatan inilah yang harus dijadikan momentum untuk kita berbenah bersama. Pusat memberikan panduan dan Daerah melaksanakan dengan seksama," tutup Kartiko. ** (Humas/MIT/Ulv/CLN/YH)