KemenP2MI Dukung Pilot Project Penempatan 100 Perawat Terampil JPMC Brunei Darussalam-Binawan Grup
-

KemenP2MI Dukung Pilot Project Penempatan 100 Perawat Terampil JPMC Brunei Darussalam-Binawan Grup, Jakarta, Selasa (16/9/2025)
Jakarta, KemenP2MI (16/9) - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) menyambut baik dan mendukung proyek percontohan atau pilot project rencana kerja sama penempatan pekerja migran terampil antara Binawan Grup dengan Jerundong Park Medical Centre (JPMC) Brunei Darussalam.
Menurut Direktur Penempatan Non Pemerintah Pada Pemberi Kerja Berbadan Hukum Kementerian P2MI, Nurhayati, jarak Brunei dengan Indonesia relatif terjangkau dan budaya, bahasa serta pelindungan yang baik.
“Kita mendukung banget rencana kerja sama ini,” tambah Nurhayati ditemui di Universitas Binawan, Selasa (16/9/2025).
Sebanyak 100 perawat terampil yang akan dikirim dalam proyek percontohan JPMC Brunei Darussalam-Binawan Grup dalam waktu dekat.
Menindaklanjuti ini, Chief People Officer atau Direktur Personalia JPMC Brunei Darussalam, Mohammad Salehin Haji Basir dan tim mengunjungi Binawan Training Centre di Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Chief People Officer atau Direktur Personalia JPMC Brunei Darussalam, Mohammad Salehin Haji Basir berharap segera terjalin kesepakatan, utamanya perawat terampil lewat kunjungannya ke Binawan Training Center.
“Kami ingin menetapkan hubungan tersebut dengan Indonesia, agar kami bisa terus mendapatkan lebih banyak juru rawat (perawat) yang berbakat, dengan kompetensi dan standar yang telah ditetapkan di Brunei,” katanya.
JPMC Brunei, kata Salehin juga siap bekerja sama lebih lanjut dengan Binawan, Kedutaan Besar Indonesia dan Kementerian P2MI di masa yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan perawat di rumah sakit mereka.
“Dan saya pikir ini bukan hanya di Brunei, tapi juga di seluruh dunia, jika berhubungan dengan penyiapan juru rawat,” katanya.
“Untuk tahun ini saja sebanyak 100 orang. Tahun depan mungkin bisa lebih banyak,” imbuh Salehin Haji Basir.
Sementara itu, Direktur Operasional Binawan Grup, Danu Samsi Purnomosidhi mengatakan rencana kerja sama ini berawal dari informasi Atase Ketenagakerjaan (Atnaker) Indonesia di Brunei Darussalam yang menyampaikan banyaknya peluang kerja, terutama perawat di negara tersebut.
Binawan, kata Danu, juga menjadi salah satu rekomendasi Kementerian P2MI terkait penempatan pekerja migran, karena sudah lama fokus mencetak perawat terampil untuk bekerja di luar negeri.
“Jadi ada kolaborasi dari Kementerian P2MI, Atnaker dan Kedutaan Besar Brunei membantu Binawan untuk penempatan pekerja migran di sektor skilled worker,” ungkapnya.
Kunjungan ini juga menjadi tindak lanjut dari pertemuan JPMC, Pejabat Senior di Kementerian Kesehatan Brunai Darussalam dan Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani di Bandar Seri Begawan, akhir Agustus lalu.
Dalam kesempatan itu, Wamen Christina bertemu manajemen rumah sakit dan menyapa pekerja migran Indonesia yang bekerja sebagai perawat di fasilitas kesehatan ternama di Brunei Darussalam itu.
"Kami mengunjungi Jerudong Park Medical Centre, dan berbicara dengan manajemen serta pekerja migran Indonesia yang bekerja sebagai perawat di sana,” katanya.
Christina juga siap mempercepat mekanisme perekrutan tenaga kesehatan yang saat ini menjadi salah satu masalah penempatan pekerja migran Indonesia di Brunei Darussalam. ** (Humas)