Sunday, 28 April 2024

Berita

Berita Utama

Kepala BP2MI Ingin Pekerja Migran Indonesia Miliki Green Card dan Dana Abadi

-

00.02 26 February 2024 392

Kepala BP2MI Ingin Pekerja Migran Indonesia Miliki Green Card dan Dana Abadi

Jakarta, BP2MI (26/2) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melepaskan sebanyak 228 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari sektor manufaktur dan perikanan dalam skema Government to Government (G to G) untuk penempatan di Korea Selatan.

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan,  jumlah pendaftar untuk penempatan pekerja Indonesia ke Korea Selatan untuk tahun 2024 ini telah mencapai angka 62.000 orang. Benny menjelaskan bahwa sebelum kepemimpinannya di BP2MI, jumlah pendaftar hanya sekitar 2.000 hingga 4.000 orang per tahun, namun angka tersebut terus meningkat setiap tahunnya.

BP2MI mencatat bahwa sejak awal Januari hingga 26 Februari, total 1.963 PMI telah bekerja di Korea Selatan, dengan 1.879 di antaranya berangkat secara reguler dan 84 berangkat kembali (re-entry). Pada pelepah kali ini, 228 PMI terdiri dari 219 dari sektor manufaktur dan 9 dari sektor perikanan dikirimkan ke negara penempatan tersebut.

Benny menyampaikan,  bahwa BP2MI secara aktif memberikan edukasi kepada masyarakat agar mereka memperoleh informasi yang dapat dipercaya tentang peluang kerja di luar negeri, termasuk proses dan persyaratan yang harus dipenuhi.

Benny berharap agar PMI memiliki jaminan dan akses pelayanan dasar yang diperlukan oleh keluarga mereka saat mereka bekerja di luar negeri. Benny juga mendorong komitmen negara untuk membebaskan biaya penempatan PMI dalam program G to G.

“Saya berharap PMI memiliki green card dan dana abadi Pekerja Migran Indonesia, sehingga mereka dapat bekerja dengan tenang, dengan jaminan bahwa keluarga yang ditinggalkan akan mendapatkan dukungan dalam hal pendidikan dan kesehatan,” kata Benny.

Benny juga menyebut bahwa ada penambahan sektor baru untuk skema G to G yaitu sektor shipbuilding.

"Sebelumnya hanya ada dua sektor G to G untuk Korea yaitu perikanan dan manufaktur, tapi sekarang sudah ada sektor baru namanya shipbuilding," terangnya.*(Humas)