Saturday, 27 April 2024

Berita

Berita Utama

Tahun 2023 Sistem Zonasi Program G to G Korsel, Kepala BP2MI: Kalau Bisa Dipercepat, Kenapa Diperlambat

-

00.06 13 June 2022 5208

Tahun 2023 Sistem Zonasi Program G to G Korsel, Kepala BP2MI: Kalau Bisa Dipercepat, Kenapa Diperlambat

Depok, BP2MI (6/11) - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani kembali menyapa 287 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) Program Government to Government (G to G) Korea Selatan, yang mengikuti Preliminary Education Gelombang ke-10 di Kota Depok, Jawa Barat.

Digelar di Kinasih Resort Hotel, Depok, pada Senin (13/6/2022), Benny menegaskan bahwa tidak boleh lagi ada yang berpikir buruk, bertindak sewenang-wenang, memandang sebelah mata kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“PMI adalah penyumbang devisa terbesar kedua setelah sektor migas. Pesan Presiden Jokowi jangan ada lagi pemerasan yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab kepada para PMI saat tiba dari luar negeri ke Tanah Air. Berikan perlakuan terhormat kepada PMI karena mereka adalah pejuang keluarga dan pahlawan devisa negara," tegas Benny.

Benny melanjutkan bahwa pihaknya telah memangkas proses birokrasi dalam pelaksanaan Prelim bagi CPMI.

"Prelim yang sebelumnya dilakukan dalam jumlah sedikit, sekarang dilakukan dalam jumlah yang banyak dan diselenggarakan di beberapa tempat selain Jakarta," ujar Benny.

Tahun 2023 nanti, sambung Benny, BP2MI akan melakukan transformasi baru. Prelim dan pemberkasan akan diselenggarakan di wilayah terdekat dengan domisili PMI. Pengurusan medical checkup juga nantinya akan diselenggarakan di daerah domisili agar tidak memberatkan ongkos PMI.

“Sebelumnya medical checkup hanya dilakukan di Kota Cirebon, Semarang dan Jakarta. Maka nanti tahun 2023, Medical Checkup sudah bisa dilakukan di domisili PMI. Kebijakan ini sedang dikaji karena sungguh sangat tidak efektif dan memberatkan ongkos PMI yang berdomisili jauh dari lokasi," ujar Benny.

Benny mengatakan, bahkan tidak hanya Prelim, pemberkasan dan medical checkup yang akan dilakukan di daerah domisili, tetapi juga Tes CBT akan menggunakan sistem zonasi. Tahun 2023 semua akan diperbaiki, karena ini adalah era reformasi bukan era orde baru.

“Sekarang adalah era reformasi. Kalau bisa dipercepat kenapa diperlambat," tegas Benny.

Benny juga menegaskan, PMI tidak boleh disamakan dengan penumpang umum, harus ada jalur khusus sama seperti seorang pejabat atau orang penting lainnya. Karena PMI adalah VVIP.

"Mereka rela meninggalkan keluarganya demi Tanah Air serta demi mewujudkan mimpi dan menafkahi keluarganya. Untuk itu, sekarang di bandara sudah ada lounge yang dapat dimanfaatkan oleh PMI. Kalian adalah pahlawan, kalian adalah pejuang, kalian berkontribusi penuh untuk rakyat Indonesia," lanjut Benny.

Dibangunnya lounge PMI, lanjut Benny, merupakan bentuk penghormatan negara yg bukan basa basi dan bukan etorika. Ini adalah bukti nyata negara menghormati PMI. Bahkan PMI yang berangkat ke luar negeri, juga diberikan surat khusus yang ditujukan untuk majikan di negara penempatan sebagai tanda bahwa para PMI bukanlah sembarang orang.

“Kalian adalah anak bangsa yang telah mengikuti pelatihan, memiliki dokumen resmi dan lengkap, mempunyai kompetensi dan memiliki hak bekerja di negara mana pun termasuk di Korea Selatan. Majikan kalian mungkin bukan orang penting di negaranya, namun ketika dia menerima surat ini, mereka akan bangga dan merasa dihormati oleh negara Indonesia dan mereka akan respect dengan Indonesia, maka dari itu mereka juga akan respect dengan kalian para PMI," ungkap Benny.

Berdasarkan data BP2MI, terdapat lebih kurang 57.000 PMI dari Januari sampai Juni 2022 yang telah diberangkatkan ke negara penempatan. Terdapat 6600 PMI sudah ikut Prelim sejak negara Korea Selatan kembali dibuka semenjak pandemi Covid-19. * (Humas/UK/AH)