Tingkatkan Literasi Keuangan, BP3MI DIY Gandeng Bank BPD DIY Bimbing CPMI ke Jepang
-

Tingkatkan Literasi Keuangan, BP3MI DIY Gandeng Bank BPD DIY Bimbing CPMI ke Jepang, (12/6/2025)
Yogyakarta, KemenP2MI (12/06) — Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) D.I. Yogyakarta bersinergi dengan Bank BPD DIY menggelar kegiatan Financial Literacy bertajuk “Edukasi Keuangan Sejak Dini, Masa Depan Sejahtera”, yang berlangsung di LPK Bina Insani Migrant Training Center (MTC) Yogyakarta, pada (12/6/2025).
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari seri Financial Literacy pertama yang telah dilaksanakan sebelumnya, pada (8/5/2025) di PT Haena Duta Cemerlang.
Sebanyak 50 peserta yang merupakan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) mengikuti kegiatan edukasi keuangan tersebut. Mereka terdiri dari siswa LPK Bina Insani yang tengah menjalani pelatihan Bahasa Jepang sebagai persiapan memperoleh visa kerja jenis Specified Skilled Worker (SSW/Tokutei Ginou).
Dalam sambutannya, Duta Literasi Keuangan Bank BPD DIY, Saguh Triatmoko, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dasar kepada CPMI tentang pentingnya perencanaan keuangan, pengelolaan anggaran, dan investasi yang aman. Harapannya, para pekerja migran nantinya mampu mengelola pendapatan secara cerdas, terencana, dan berkelanjutan.
Nila Rahmawati, Pengantar Kerja Ahli Muda BP3MI D.I. Yogyakarta memberikan materi pelatihan dengan topik ”Pentingnya disiplin menabung serta teknik pengiriman uang (remittance) dari Jepang ke Indonesia”.
Lebih lanjut Nila menekankan pentingnya kewaspadaan dalam memanfaatkan kemudahan transaksi digital, serta menghindari jebakan pinjaman online ilegal yang kerap menjerumuskan pengguna dalam masalah keuangan.
Menambah semangat para peserta, hadir pula Bambang Sutrisno, Duta Literasi Keuangan sekaligus Purna Pekerja Migran Indonesia asal Korea Selatan.
Bambang berbagi pengalaman nyata tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak, baik selama bekerja di luar negeri maupun setelah kembali ke tanah air.
Lewat pengalaman ini Bambang mengingatkan agar pekerja migran tidak terjebak dalam hutang, pinjaman online, judi daring, maupun investasi bodong.
“Jangan pernah memulai usaha dengan berutang,” tutup Bambang,** (Humas/BP3MI DIY).