Tuesday, 20 May 2025
logo

Berita

Berita Utama

Usung Kolaborasi, BP2MI Teken MoU dengan Pengurus Pusat Pemuda Katolik

-

00.07 14 July 2022 1104

Usung Kolaborasi, BP2MI Teken MoU dengan Pengurus Pusat Pemuda Katolik

Jakarta, BP2MI (14/7) -  Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali memperkuat kerja sama kemitraan dengan stakeholder melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman Pelindungan Pekerja Migran Indonesia dengan Pengurus Pusat Pemuda Katolik.

Penandatanganan Nota Kesepahaman dihadiri langsung Kepala BP2MI, Benny Rhamdani didampingi jajaran pimpinan tinggi Madya dan Pratama di lingkungan BP2MI, serta Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma beserta jajaran Kepengurusan.

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dalam sambutannya mengatakan bahwa penandatanganan MoU yang dilakukan dengan Pengurus Pusat Pemuda Katolik merupakan rangkaian Kerjasama yang memakan proses cukup Panjang. 

"Ini adalah sebuah sejarah, sejak BP2MI secara intensif melakukan diseminasi dan sosialisasi, Pemuda Katolik menjadi organisasi Pemuda pertama yang melakukan kerjasama melalui penandatanganan MoU dengan BP2MI," ungkap Benny diikuti tepuk tangan para tamu.

Benny menjelaskan bahwa selama ini kabar mengenai jasa dan sumbangsih para PMI kurang terpublikasikan, sehingga PMI masih dianggap sebagai pekerjaan rendah dan menjadi sumber masalah.

“Kontribusi 159,6 Triliun tiap tahun dalam bentuk remitan telah disumbangkan para PMI, para pejuang devisa. Sumbangan ini adalah yang terbesar kedua setelah sektor Migas, bahkan di atas sumbangan sektor pariwisata. Kontribusi inilah yang selalu saya sampaikan dalam forum-forum pertemuan, sejak saya dilantik Presiden. Satu hal lagi, arahan presiden sangat jelas, lindungi PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki. Saya menjamin itu bukan retorika Presiden, namun wujud dari keberpihakan dan ideologis pemimpin," tegas Benny di ruang Command Center BP2MI,  Kamis (14/7/2022).

Kepada jajaran Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Benny berpesan, untuk menindaklanjuti Kerjasama dengan memberikan dampak positif terhadap pelindungan PMI secara komperhensif. 

“Teman-teman silahkan lakukan pemetaan di lima besar kantong PMI yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung dan NTB. NTT meskipun ada di 6 besar, secara spesifik membutuhkan penanganan khusus. Pada tahun 2023 saya perhatian melalui Sosialisasi pencegahan serta peluang penempatan akan disana. Saya berharap Pemuda Katolik dapat memberikan perannya di sana," tutur Benny.

Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma mengatakan pihaknya merasa tersanjung atas terlaksananya Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan BP2MI. Ia berujar bahwa pihaknya telah melakukan kajian  terkait kebijakan yang telah dikeluarkan BP2MI.

“Kiprah dan langkah-langkah yang diambil BP2MI, kami baru melihat secara langsung bagaimana bentuk perlakukan sebuah Lembaga negara kepada Pekerja Migran yang notabene merupakan pahlawan Devisa. Kami sepakat, PMI tidak boleh dianggap sebagai sektor sekunder namun harus dihargai," kata Stefanus.

Lebih lanjut, Stefanus menjelaskan bahwa Pemuda Katolik telah menetapkan isu besar yang ditetapkan sebagai fokus organisasi Pemuda Katolik, salah satunya adalah isu Pekerja Migran.

“Dalam Kongres dan Rakernas Pemuda Katolik kami telah menetapkan, disamping masalah lingkungan hidup, isu pekerja migran menjadi isu strategis secara nasional dan kami berkomitmen bahwa ini akan menjadi pilot project kami. Gereja juga telah mendukung kita untuk fokus terhadap terhadap isu Pekerja Migran, bukan hanya sosialisasi namun juga untuk mengawal dan mengadvokasi kasus-kasus yang dialami Pekerja Migran Indonesia," ungkap Stefanus.

Pengurus Pusat Pemuda Katolik, lanjut Stefanus akan mengkonsolidasikan Pemuda Katolik di Wilayah-wilayah untuk dapat menjalin koordinasi dengan BP3MI yang tersebar di Seluruh Indonesia. 

“Kami akan memerintahkan Struktur kami di daerah untuk segera membangun komunikasi dengan Struktur BP3MI di Wilayah, supaya sinergitas kerja segera berjalan. Menyinggung terkait keterbatasan anggaran BP2MI, kami bersama jejaring Pemuda lintas Agama akan berupaya mendorong peningkatan alokasi anggaran BP2MI, karena keberpihakan negara atas isu pelindungan PMI harus ditunjukkan melalui anggaran," tutup Stefanus.(Humas/AH/MIF)