BP3MI Aceh Jajaki Kolaborasi dengan PT. Pelindo Krueng Geukueh untuk Penguatan Pelindungan Pekerja Migran di Kawasan Pelabuhan Internasional
-

BP3MI Aceh Jajaki Kolaborasi dengan PT. Pelindo Krueng Geukueh untuk Penguatan Pelindungan Pekerja Migran di Kawasan Pelabuhan Internasional
Lhokseumawe, KemenP2MI (28/7) - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Aceh melaksanakan kunjungan dan koordinasi kelembagaan ke PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Cabang Krueng Geukueh, Kota Lhokseumawe, Aceh, Senin (28/7/2025).
Kepala BP3MI Aceh, Siti Rolijah, menjelaskan dasar kunjungan ke PT Pelindo untuk memperkuat sinergi antar-instansi untuk mendukung pelindungan masyarakat yang bekerja ke luar negeri.
BP3MI Aceh dan PT Pelindo langsung membahas rencana strategis pembukaan jalur pelabuhan internasional Lhokseumawe–Penang yang saat ini sedang digodok oleh berbagai pemangku kepentingan.
“BP3MI Aceh ingin terlibat secara aktif dalam mekanisme pelindungan migrasi lintas negara melalui jalur laut tersebut, khususnya dengan kehadiran layanan dan fungsi pengawasan di lingkungan pelabuhan internasional yang akan dibuka,” ungkapnya.
Alasan Siti ingin terlibat dalam pelindungan di pelabuhan internasional Lhokseumawe–Penang, sebagai perpanjangan tangan dari Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI/BP2MI).
“BP3MI Aceh tentu ingin hadir sejak awal dalam proses ini, agar pelindungan terhadap calon pekerja migran yang keluar melalui jalur laut dapat dipastikan sesuai prosedur dan terlindungi secara hukum,” tegas Siti.
Perwakilan dari PT Pelindo, Taufik Nasution, menyambut baik inisiatif tersebut dan mengapresiasi keterlibatan BP3MI Aceh dalam mendukung kesiapan infrastruktur layanan sosial di sekitar pelabuhan internasional.
“Kami berharap kolaborasi seperti ini menjadi model sinergi yang dapat memperkuat aspek pelindungan sosial masyarakat di kawasan pelabuhan. Kami terbuka terhadap gagasan penyediaan titik layanan atau sistem koordinasi terpadu di masa mendatang," tutur Taufik.
Selain bertemu dengan PT Pelindo, BP3MI Aceh juga melakukan diskusi paralel dengan pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Lhokseumawe.
Perwira KSOP Kelas IV Lhokseumawe, yang mewakili pimpinan, Yusriadi, menyampaikan dukungan terhadap keterlibatan BP3MI Aceh dalam ekosistem pelabuhan ke depan, khususnya dari aspek pendampingan dan mitigasi risiko migrasi nonprosedural melalui laut.
“Kami dari KSOP Kelas IV Lhokseumawe mendukung penuh upaya BP3MI Aceh untuk mengambil bagian dalam ekosistem pelabuhan internasional ini,” ucap.
Menurut Yusriadi, keberadaan BP3MI di pelabuhan ke depan akan menjadi elemen penting dalam memastikan proses keluar masuk pekerja migran Indonesia.
“Harapannya, penempatan dan jalur keluar-masuk pekerja migran Indonesia berjalan sesuai ketentuan hukum dan standar keselamatan pelayaran yang berlaku,” ucapnya.
KSOP menurut Yusriadi juga membuka ruang komunikasi lanjutan untuk memperkuat sistem pengawasan terhadap lalu lintas orang antarnegara yang menggunakan moda laut, seiring dengan pengembangan pelabuhan internasional yang direncanakan.
“Kegiatan ini menjadi langkah awal penjajakan formal yang diharapkan akan ditindaklanjuti dengan pertemuan teknis dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antarlembaga dalam waktu dekat,” pungkas Yusriadi.
(Humas/BP3MI Aceh/DW)