Palembang, KemenP2MI (20/5) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumatera Selatan turut berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi peluang kerja ke luar negeri serta upaya pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.

Kegiatan ini digelar dalam rangkaian Job Fair yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuasin melalui Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja, bertempat di Graha Setulang Setudung pada 20–21 Mei 2025.

Bupati Banyuasin, Askolani, yang membuka kegiatan secara resmi, menyampaikan harapannya agar acara ini dapat menjadi solusi nyata dalam menekan angka pengangguran di daerah tersebut.

“Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar terserap di berbagai sektor lapangan kerja. Melalui Job Fair ini, kami berharap angka pengangguran di Kabupaten Banyuasin dapat ditekan, mengingat ketimpangan antara jumlah pencari kerja dan ketersediaan lapangan kerja saat ini masih cukup besar,” ujar Askolani dalam sambutannya.

Job Fair hari pertama dihadiri oleh sekitar 1.000 pencari kerja yang antusias melihat berbagai peluang yang ditawarkan oleh perusahaan peserta.

Hadir pula dalam acara tersebut Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo, S.H., S.I.K., M.I.K., sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta perwakilan instansi pemerintah lainnya.

Kepala BP3MI Sumatera Selatan, Waydinsyah, dalam sesi talk show menjelaskan bahwa peluang kerja ke luar negeri kini semakin diminati oleh generasi muda, mulai dari lulusan SMK, SMA, hingga sarjana, yang melihat peluang karier dengan penghasilan menjanjikan di luar negeri.

“Saat ini, kerja ke luar negeri bisa ditempuh melalui berbagai skema, seperti skema Government to Government (G to G) dengan negara tujuan seperti Korea Selatan, Jepang, dan Jerman, serta skema mandiri. Salah satu skema yang sedang tren adalah SSW (Specified Skilled Worker) untuk Jepang dan SP2T untuk Taiwan,” jelas Waydinsyah.

Lebih lanjut Waydinsyah juga mengingatkan pentingnya mengikuti prosedur resmi sebelum bekerja ke luar negeri guna menghindari risiko menjadi korban TPPO.

“Jangan tergiur tawaran berangkat cepat dan gaji besar tanpa dokumen yang sah. Pastikan proses keberangkatan dilakukan secara legal dan sesuai prosedur,” Pungkas Waydinsyah, **(BP3MI/ Sumsel).

-