Kolaborasi BP3MI Sultra dan UHO Dorong Mahasiswa Raih Peluang Kerja Luar Negeri
-

Kolaborasi BP3MI Sultra dan UHO Dorong Mahasiswa Raih Peluang Kerja Luar Negeri, Kamis, (24/5/2025)
Kendari, KemenP2MI (24/05) — Kebutuhan pasar kerja luar negeri belakangan ini semakin marak di ruang publik, khususnya melalui media sosial yang menawarkan berbagai peluang kerja dengan iming-iming gaji tinggi di sejumlah negara. Fenomena ini menarik perhatian banyak pencari kerja, terutama generasi muda.
Meski begitu, kenyataannya minat masyarakat untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia belum menunjukkan peningkatan signifikan, khususnya di wilayah Sulawesi Tenggara. Salah satu penyebabnya adalah keraguan terhadap keabsahan informasi yang beredar, ditambah berbagai kisah miris dari WNI yang bekerja di luar negeri secara non-prosedural.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) melalui Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Tenggara menyelenggarakan kegiatan sosialisasi guna memberikan informasi yang akurat dan resmi terkait peluang kerja luar negeri.
Sosialisasi ini digelar pada Sabtu, (24/5/2025), bertempat di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo, Kendari. Kegiatan ini menghadirkan mahasiswa serta narasumber kompeten dari berbagai instansi terkait.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Staf Khusus KemenP2MI Bidang Reformasi Birokrasi dan Penguatan Pelayanan Publik Kamaluddin, Kepala BP3MI Sultra La Ode Askar, Ketua MABINKOM UHO Salimin, serta Direktur Penempatan Pemerintah KemenP2MI Dyah Rejekiningrum, sebagai narasumber utama. Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Provinsi Sultra turut berpartisipasi melalui Kasi Pembinaan dan Produktivitas Tenaga Kerja, Arman.
Dalam pemaparannya, Dyah menjelaskan berbagai skema penempatan kerja ke luar negeri melalui program Government to Government (G to G), seperti ke Jerman dan Jepang untuk sektor kesehatan, serta ke Korea Selatan untuk sektor industri, manufaktur, dan perikanan.
“Untuk sektor kesehatan, tersedia program G to G ke Jerman dan Jepang. Sedangkan untuk sektor umum, seperti industri dan perikanan, tersedia program ke Korea,” jelas Dyah.
Kepala BP3MI Sultra, La Ode Askar, juga mengajak para mahasiswa untuk tidak menyia-nyiakan peluang kerja luar negeri yang tersedia secara legal.
“Adik-adik mahasiswa harus memanfaatkan kesempatan besar ini di tengah ketatnya persaingan kerja dalam negeri,” ujarnya.
La Ode juga menegaskan bahwa BP3MI Sultra berkomitmen memberikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat agar peluang kerja ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan membantu mengatasi persoalan ketenagakerjaan.
Sementara itu, Kasi Pembinaan dan Produktivitas Tenaga Kerja, Arman menambahkan bahwa pada Job Fair yang digelar April 2025 lalu, tersedia sekitar 2.000 lowongan kerja dari 45 perusahaan. Acara tersebut dikunjungi lebih dari 8.000 pencari kerja.
“Angka ini menunjukkan tingginya animo pencari kerja, dan bekerja ke luar negeri bisa menjadi salah satu alternatif,” ungkap Arman.
Sebagai penutup, Kamaluddin menyampaikan bahwa KemenP2MI terus mendorong generasi muda untuk mempersiapkan diri, termasuk dengan meningkatkan kemampuan bahasa asing.
“Target kita adalah membuka lebih banyak peluang kerja dan mendorong anak muda untuk siap bersaing di pasar kerja global,” tutup Kamaluddin.
Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kerja sama antara BP3MI Sultra dan Universitas Halu Oleo dalam menyebarluaskan informasi ketenagakerjaan global kepada generasi muda, **(Humas BP3MI Sultra).