BP3MI Sulawesi Tengah Gelar Program Seminar Kesehatan Mental bagi Pekerja Migran Indonesia Purna
-

BP3MI Sulawesi Tengah Gelar Program Seminar Kesehatan Mental bagi Pekerja Migran Indonesia Purna, Senin (22/09/2025)
Palu, KemenP2MI (22/09) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Direktorat Reintegrasi dan Penguatan Keluarga KP2MI menyelenggarakan Pembukaan Kegiatan Seminar Kesehatan Mental bagi Purna Pekerja Migran Indonesia dan Keluarganya dengan Tema "Jiwa Yang Kuat, Tangguh Menatap Masa Depan" bertempat di Hotel Best Western Coco Plus Palu, pada Senin (22/09/2025)
Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai Senin (22/9/2025) hingga Rabu (24/9/2025) dan diikuti oleh 100 Pekerja Migran Indonesia Purna yang berasal dari lima Desa Migran Emas di Kabupaten Sigi, yaitu Langaleso, Kaleke, Baluase, Sibowi, dan Pesaku. Masing-masing desa mengirimkan 20 peserta, yang sebelumnya telah melalui proses seleksi dan koordinasi dengan perangkat desa setempat.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen BP3MI Sulteng dalam memberikan perlindungan menyeluruh bagi pekerja migran, tidak hanya saat bekerja di luar negeri tetapi juga saat mereka telah kembali ke tanah air. Fokus utama dari seminar ini adalah meningkatkan kesadaran dan kapasitas peserta dalam menjaga kesehatan mental, mengelola stres, serta memperkuat ketahanan psikologis dalam menghadapi tantangan pasca kepulangan.
Kegiatan Seminar Kesehatan Mental dibuka langsung oleh Kepala BP3MI Sulawesi Tengah, Mustaqim. Turut Hadir sebagai Narasumber yaitu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tengah, Arnold Firdaus; Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Jumriani; para Psikolog dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan Tenaga Medis dari Puskesmas Birobuli sebagai Petugas Kontrol Kesehatan.
Mustaqim mengatakan, dari semua entitas pekerja, pelindungan pekerja yang paling komprehensif adalah Pekerja Migran Indnesia termasuk keluarganya. Mulai dari sebelum bekerja, selama bekerja, dan setelah bekerja. Kegiatan hari ini merupakan rangkaian dari pelindungan Pekerja Migran Indonesia dan keluargaya setelah bekerja. Dan kegiatan hari ini adalah merupakan bagian dari pelindungan Pekerja Migran Indonesia setelah bekerja.
"Sebagaimana disampaikan Bapak Menteri P2MI bahwa Desa Migran EMAS harus menjadi tempat di mana Pekerja Migran Indonesia yang pulang bisa berbagi cerita sukses dan pengetahuan sebagai inspirasi bagi generasi berikutnya. Sekaligus menyiapkan bekal layak sebelum berangkat dan rumah yang selalu terbuka saat mereka kembali," tambah Mustaqim.
Dalam suasana yang interaktif, peserta juga diberi ruang untuk berbagi pengalaman pribadi selama bekerja di luar negeri dan setelah kembali ke Indonesia. Beberapa dari mereka mengungkapkan tantangan seperti isolasi sosial, perubahan dinamika keluarga, hingga kesulitan dalam mencari pekerjaan baru atau berwirausaha.
Mustaqim menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari pendekatan holistik BP3MI Sulteng dalam memperkuat perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran Indonesia di seluruh tahapan migrasi, meliputi sebelum berangkat, selama bekerja di luar negeri, hingga kembali ke Indonesia. ** (Humas/BP3MI Sulawesi Tengah)