BP3MI Sulawesi Utara Fasilitasi Pemulangan Pekerja Migran Indonesia Asal Halmahera Selatan yang Jadi Korban Kekerasan di Oman
-

BP3MI Kalimantan Barat memfasilitasi pemulangan Pekerja Migran Indonesia yang jadi korban kekerasan di Oman, Minggu (10/8/2025)
Halmahera Selatan, KemenP2MI (15/8) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Utara memfasilitasi kepulangan Pekerja Migran Indonesia berinisial FM yang menjadi korban kekerasan di Oman. Kepala BP3MI Sulawesi Utara, M Syachrul Afriyadi, S.Kom, M.A.P mengantar langsung kepulangan FM ke Desa Babang, Kecamatan Bacan Timur, Kabupaten Halmahera Selatan.
“Ibu FM adalah Pekerja Migran Indonesia yang terkendala dari Oman. Hal ini terjadi karena rendahnya penjangkauan informasi masyarakat dan kurangnya pemahaman tentang prosedur kerja ke luar negeri,” ungkap Syachrul di sela-sela pemulangan FM pada Minggu (10/8/2025).
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar berangkat kerja ke luar negeri secara prosedural demi keamanan.
“Oleh karena itu dalam waktu dekat, KP2MI akan membentuk kantor P4MI di Maluku Utara sebagai bentuk kepedulian pemerintah untuk melindungi masyarakat di sini,” lanjutnya.
Sebagai informasi, Pekerja Migran Indonesia berinisial FM meninggalkan tanah air menuju Oman pada 2024 tanpa melalui prosedur yang resmi. Mulanya, ia berharap bisa beruntung mendapatkan majikan yang baik. Faktanya, FM tiga kali berganti majikan namun tetap mengalami kekerasan fisik, kekurangan makanan hingga upah yang tidak sesuai selama 6 bulan.
Merasa tidak tahan dengan kejadian yang menimpanya, FM kabur ke KBRI Muscat. Sesampainya di Jakarta, FM ditampung sementara di Shelter Rumah KP2MI sebelum diterbangkan ke Maluku Utara.
Kasus FM bukan hal pertama yang terjadi. Sebelumnya, telah banyak masyarakat yang menjadi korban perdagangan orang karena rendahnya kesadaran berangkat kerja ke luar negeri secara prosedural. Melalui kasus ini, pemerintah akan berupaya lebih gencar memberikan sosialisasi hingga ke daerah pedesaan.** (Humas/BP3MI Sulawesi Utara)