Friday, 9 May 2025
logo

Berita

Berita Utama

BP3MI Sulteng Gelar Rangkaian Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri

-

00.02 28 February 2025 315

BP3MI Sulteng Gelar Rangkaian Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri

Palu, KemenP2MI (26/02) - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Sosialisasi Bursa Kerja Khusus (BKK) dengan mengusung tema Peluang Kerja Luar Negeri dan Migrasi Aman serta prosedur bekerja ke luar negeri melalui program Government to Government (G to G) Jepang, Jerman, dan Korea Selatan juga skema Specified Skilled Worker (SSW) ke Jepang pada Rabu (26/02/2025).

Kegiatan sosialisasi ini merupakan implementasi dari program SAPA VOKASI BP3MI Sulteng sebagai upaya untuk memperkuat kolaborasi BP3MI Sulteng dengan lembaga pendidikan vokasi dalam rangka menyiapkan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) profesional/terampil.

Sosialisasi pertama dilaksanakan di SMK Negeri 6 Palu. Hadir Pengantar Kerja Ahli Muda BP3MI Sulteng, Merli Nancy Riga, yang menjelaskan bahwa Jepang merupakan salah satu negara yang membutuhkan tenaga kerja terampil di berbagai bidang, termasuk pertanian, perikanan, konstruksi, hingga perawat lansia.

“Program SSW membuka peluang bagi lulusan SMK yang siap bekerja dengan standar internasional," ungkapnya.

Di tempat yang berbeda, sosialisasi juga dilaksanakan di SMK Negeri 4 Palu yang dihadiri langsung oleh Kepala BP3MI Sulteng, Mustaqim, dan Narasumber, Darna Bagenda. Keduanya disambut langsung  oleh Kepala SMK N 4 Palu, Haris beserta jajarannya.

"Kami sangat membutuhkan peluang kerja luar negeri ini agar para siswa dapat mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk pemenuhan dokumen persyaratan yang dibutuhkan untuk bisa bekerja ke luar negeri demi masa depan yang lebih baik," ucap Haris.

Selanjutnya, sosialisasi juga dilaksanakan secara daring di SMKN 1 Luwuk Kabupaten Banggai. Pengantar Kerja Ahli Pertama BP3MI Sulteng, Krissandy menjelaskan dua poin penting yang sejalan dengan amanat Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding dalam rangka menyiapkan CPMI profesional/terampil.

“Para calon pekerja harus mendapatkan pelatihan bahasa asing dan pelatihan pengembangan skill atau keterampilan. Apalagi saat ini sedang marak tren #KaburAjaDulu yang seyogyanya tidak ditanggapi dengan rasa emosional, tetapi harus secara rasional agar tidak mudah tertipu oleh para calo. Juga, menghindari bahaya atau dampak yang terjadi jika Pekerja Migran Indonesia bekerja secara nonprosedural di luar negeri,” tutup Krissandy. ** (Humas/BP3MI Sulawesi Tengah)