BP3MI Sumatera Utara Fasilitasi Pemulangan Bayi 5 Bulan dari Kuala Lumpur Malaysia
-

BP3MI Sumatera Utara Fasilitasi Pemulangan Bayi 5 Bulan dari Kuala Lumpur Malaysia
Sumatera Utara, KemenP2MI (23/01) - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumatera Utara menerima kedatangan seorang bayi berumur 5 bulan yang ditinggalkan ibu kandungnya setelah melahirkan disalah satu Rumah Sakit Malaysia, Kamis (23/01/2025).
Tiba di Bandara Kualanamu International Airport (KNIA), bayi tersebut didampingi oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur dengan menggunakan maskapai Air Asia AK391 pada pukul 10.35 waktu setempat. Tim BP3MI Sumut memfasilitasi kedatangan bayi dan pendamping di Terminal Kedatangan Bandara untuk kemudian diserahterimakan kepada pihak keluarga yang diwakilkan oleh Asmah yang merupakan nenek sang bayi. Serah terima bayi dengan pihak keluarga disaksikan oleh perwakilan KBRI Kuala Lumpur, perwakilan Pemko Tanjung Balai, perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota (DP3APMK) Kota Tanjung Balai dan Kawan PMI.
Asisten II Walikota Tanjung Balai, Muslim, mendapat informasi dari BP3MI Sumut soal pemulangan bayi warga Tanjung Balai. Ia berharap kondisi seperti ini tidak terjadi lagi bagi warga Tanjung Balai. Terkait dengan penanganan bayi, pihak Pemko Tanjung Balai akan memperhatikan. sehingga kondisinya lebih baik, apalagi kehidupan keluarga masih dalam garis kemiskinan. "Intinya Pemko Tanjung Balai akan memperhatikan bayi yang dipulangkan ini," pungkasnya.
Pihak keluarga mengucapkan berterimakasih kepada semua pihak, baik KBRI, BP3MI, Pemerintah Pemko Tanjung Balai, sehingga bisa memulangkan cucunya. **(Humas/BP3MISumateraUtara)
Pada kesempatan tersebut, Pengantar Kerja Ahli Muda BP3MI Sumut, Lucky Adi Pramono menyampaikan kepada pemerintah kota Tanjung Balai dan dinas terkait agar tetap memberikan perhatian lebih kepada sang bayi setelah pemulangan ini, karena kondisi perekonomian Bu Asmah (nenek kandung) yg cukup memprihatinkan dan sangat membutuhkan uluran bantuan dari berbagai pihak, agar kebutuhan gizi sang bayi dapat tercukupi.