Friday, 26 September 2025
logo

Berita

Berita Utama

BP3MI Sumatera Utara Gelar Pelatihan Pemanfaatan Remitansi di Kota Binjai

-

00.09 16 September 2025 64

BP3MI Sumatera Utara Gelar Pelatihan Pemanfaatan Remitansi di Kota Binjai

Binjai, KP2MI (16/9) - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumatera Utara bersama Direktorat Literasi Keuangan dan Pemanfaatan Remitansi Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menyelenggarakan workshop pemanfaatan remitansi bagi keluarga Pekerja Migran Indonesia di Kota Binjai, Selasa (16/9/2025).

Kegiatan ini diikuti 50 peserta dari keluarga Pekerja Migran Indonesia dan dihadiri Direktur Literasi Keuangan dan Pemanfaatan Remitansi KP2MI, Indra Hardiansyah; Kepala BP3MI Sumut, Harold Hamonangan; Kepala Bidang Ketenagakerjaan Kota Binjai, Muhammad Eka; serta Manajer PT Bank Negara Indonesia (BNI) Sumut, August Marah Indo Siregar.

Dalam sambutannya, Indra Hardiansyah menegaskan pentingnya literasi keuangan bagi keluarga Pekerja Migran Indonesia. “Kesejahteraan dan masa depan yang lebih baik hanya dapat diraih jika kita mampu mengelola hasil jerih payah dengan baik, cerdas, dan bertanggung jawab,” ujarnya. Ia menambahkan, KP2MI tidak hanya fokus pada pelindungan pekerja migran dari risiko kerja di luar negeri, tetapi juga memastikan hasil kerja mereka bisa dimanfaatkan secara produktif demi kesejahteraan keluarga jangka panjang.

Workshop ini menghadirkan narasumber dari Direktorat Literasi Keuangan dan Remitansi KP2MI, Windarty. Ia menyampaikan bahwa remitansi dari Pekerja Migran Indonesia memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Namun, sebagian besar dana tersebut belum dimanfaatkan secara optimal untuk membangun kemandirian ekonomi keluarga.

August menambahkan, secara nasional terdapat 5,3 juta pekerja migran yang menyumbang remitansi sebesar Rp 253,9 triliun. Dari jumlah itu, Pekerja Migran Indonesia asal Sumatera Utara menyumbang Rp 6,1 triliun pada 2024 dengan penempatan sebanyak 200.595 orang.

Meski nilainya besar, data KP2MI mencatat lebih dari 70 persen remitansi digunakan untuk konsumsi sehari-hari dan pembayaran utang. Hanya kurang dari 5 persen yang dialokasikan untuk investasi atau usaha produktif, sehingga banyak pekerja migran yang pulang ke tanah air tanpa bekal cukup untuk melanjutkan kehidupan ekonominya. * (Humas/BP3MI Sumatera Utara/CLN)