Friday, 19 April 2024

Berita

Berita Utama

Jemput Dua PMI yang Bebas dari Penempatan Ilegal, Kepala BP2MI: Perang Total Tidak Akan Dihentikan!

-

00.09 24 September 2021 2117

Jemput Dua PMI yang Bebas dari Penempatan Ilegal, Kepala BP2MI: Perang Total Tidak Akan Dihentikan!

Tangerang, BP2MI (24/9) – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyambut langsung kepulangan dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (24/9/2021).

“Dua PMI ini berhasil bebas dari jerat sindikat pengiriman ilegal PMI untuk bekerja di Saudi Arabia sebagai Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT). Ini adalah upaya penempatan ilegal, mengingat hingga hari ini negara-negara di Timur Tengah masih dalam status moratorium untuk jabatan PLRT pada pengguna perseorangan,” jelas Benny.

Benny memaparkan, pada tanggal 4 Agustus 2021, BP2MI menerima informasi terkait 300 PMI yang sedang menjalani masa karantina di Jordan sebelum diterbangkan ke Saudi Arabia. Setelah melakukan koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Amman, diketahui bahwa 30 PMI di antaranya akan diterbangkan ke Saudi Arabia sebagai negara penempatan.

“300 PMI yang dikarantina di Jordan berangkat pada waktu yang berbeda-beda, namun 30 PMI di antaranya berangkat dari Indonesia pada tanggal 19 Juni 2021. Dari 30 PMI tersebut, ada 2 PMI yang tidak ingin melanjutkan perjalanan ke Saudi Arabia, yakni Siti Mulyasari dan Umi. Namun, KBRI Amman tidak dapat memaksa 28 PMI lainnya untuk pulang ke Indonesia,” ucap Benny.

Lebih lanjut, Benny lantas menghubungi Siti Mulyasari dan Umi melalui panggilan video. Pada saat itu, diketahui Umi mengeluhkan sakit pada bagian perut pasca operasi sesar.

“Siti Mulyasari dan Umi kemudian dihubungi oleh pihak KBRI Amman yang memberikan arahan agar setibanya mereka di bandara sebelum diterbangkan ke Riyadh, Saudi Arabia, mereka dapat segera menemui petugas bandara dan meminta petugas bandara menghubungi KBRI Amman. Saya juga telah arahkan mereka untuk naik taksi dan lari ke KBRI Amman untuk mendapatkan perlindungan,” pungkas Benny.

Berdasarkan hasil koordinasi yang baik dengan KBRI Amman, pada 20 September 2021, Siti Mulyasari dan Umi akhirnya berhasil kembali ke Tanah Air, Jumat (24/9/2021).

Benny juga menceritakan, ia sudah berkomunikasi dengan Siti Mulyasari dan Umi sebanyak empat kali melalui panggilan video. “Saya ingin memberikan rasa aman kepada Siti dan Umi dengan menghubungi mereka melalui panggilan video, serta memandu mereka terkait langkah-langkah apa saja yang harus mereka lakukan hingga tiba dengan aman di KBRI Amman,” ujarnya.

Benny menegaskan, para sindikat ini masih bekerja. Oleh karena itu, perang total tidak akan dihentikan. “Siapapun pelaku di belakang bisnis kotor ini harus ditangkap. Tidak hanya itu, namun harta kekayaan mereka juga harus disita oleh negara. Saya sudah berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, untuk dapat mengorkestrasi pemberantasan sindikat penempatan ilegal PMI,” imbuhnya.

Setibanya di Indonesia, Siti Mulyasari dan Umi juga disambut oleh anggota keluarganya. Umi tidak dapat menahan rasa harunya ketika bertemu anak perempuannya yang sudah tidak ia temui selama 3 bulan. “Saya mengucapkan terima kasih kepada BP2MI dan Pak Benny Rhamdani yang telah membantu saya hingga bisa kembali bertemu dengan keluarga,” ucap Umi penuh rasa syukur. ** (Humas/CLN/RMA/TDW/MIF)