Thursday, 7 August 2025
logo

Berita

Berita Utama

Kelas Migran di Lampung Sudah Diikuti 8.500 Siswa, Menteri P2MI: Ini jadi Momen Emas

-

00.07 31 July 2025 163

Kelas Migran di Lampung Sudah Diikuti 8.500 Siswa, Menteri P2MI: Ini jadi Momen Emas

Lampung, KemenP2MI (31/7) - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) resmi meluncurkan program 'Kelas Migran' di Provinsi Lampung sebagai bagian dari strategi mempercepat penyiapan sumber daya manusia (SDM) muda untuk pasar kerja internasional. 

Program ini menyasar siswa SMA, SMK, dan mahasiswa, serta didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Lampung.

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan, Lampung sangat potensial menjadi provinsi percontohan dalam membangun ekosistem migrasi yang aman dan berdaya. Ia menyebut Kelas Migran akan digelar di berbagai lembaga pendidikan, sementara Migran Center akan dibangun sebagai pusat layanan migrasi terpadu.

“Kami tertarik menjadikan Lampung sebagai role model. Kelas Migran akan kami tempatkan di SMA, SMK, sekolah karya, dan universitas. Di sisi lain, kita juga akan bangun Migrant Center sebagai pusat informasi, pelatihan bahasa, peningkatan skill, sertifikasi, hingga sistem migrasi yang tertata rapi,” ujar Menteri Karding dalam peluncuran program di Lampung, Rabu (30/7/2025).

Karding menyebut saat ini sudah lebih dari 8.500 siswa di seluruh Lampung yang terdaftar dalam program Kelas Migran. Kurikulum yang disiapkan difokuskan pada pelatihan keterampilan kerja, bahasa asing, pemahaman hukum migrasi, hingga pendidikan keluarga.

“Mereka adalah generasi muda berusia 17–18 tahun yang semangatnya masih tinggi dan mudah dibina. Ini momen emas untuk mempersiapkan mereka menjadi tenaga kerja global yang profesional,” tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengapresiasi dukungan pemerintah pusat dan menyebut Kelas Migran sebagai solusi konkret menjawab tantangan bonus demografi yang kini dialami Lampung lebih cepat dari proyeksi nasional.

“Setiap tahun, sekitar 110 ribu lulusan SMA/SMK di Lampung. Tapi hanya 21 persen yang lanjut ke perguruan tinggi. Sisanya bekerja, berwirausaha, atau bahkan menganggur. Lapangan kerja untuk lulusan S1 pun hanya sekitar 2.000 per tahun. Maka Kelas Migran ini jadi solusi konkret agar anak-anak kita punya akses ke pekerjaan layak, khususnya di luar negeri,” ujarnya.

Gubernur Mirza menambahkan, Jepang sebagai salah satu negara tujuan kerja sangat mengapresiasi karakter SDM Indonesia yang ramah dan bersemangat. Ia berharap lulusan Kelas Migran tidak hanya menjadi pekerja, tetapi juga duta bangsa di kancah global.

“Kami ingin mereka menjadi duta besar bangsa. SDM Lampung akan membawa nama baik Indonesia di luar negeri dengan karakter ramah, disiplin, dan cepat beradaptasi. Ini sejalan dengan visi kami dan visi Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam membangun SDM unggul demi masa depan bangsa,” tegasnya.

Sebagai bentuk komitmen bersama, Pemprov Lampung dan Kementerian P2MI menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kolaborasi dalam program Kelas Migran, pendirian Migran Center, serta peningkatan kualitas tenaga kerja migran dari Lampung. ** (Humas)