Friday, 26 September 2025
logo

Berita

Berita Utama

KemenP2MI dan PB PMII Jalin Sinergi Perkuat Literasi Migrasi Aman dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

KemenP2MI dan PB PMII Jalin Sinergi Perkuat Literasi Migrasi Aman dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

00.09 17 September 2025 243

Menteri P2MI Mukhtarudin bersama jajaran PB PMII di kantor KemenP2MI, Rabu (17/9/2025)

Jakarta, KemenP2MI (17/9) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menegaskan komitmennya untuk meningkatkan keterampilan para pekerja migran Indonesia melalui Pendidikan vokasi.

Hal itu dikatakan Menteri Mukhtarudin saat menggelar pertemuan dengan Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) di kantor KemenP2MI, Rabu (17/9/2025).

Dalam sambutannya, Menteri Mukhtarudin menyebut bahwa Indonesia saat ini tengah mengalami bonus demografi. Menurutnya, bonus demografi akan memperkuat ekonomi Bangsa Indonesia jika mampu melahirkan tenaga kerja yang produktif.

“Bonus demografi akan menjadi kekuatan jika kita mampu melahirkan tenaga kerja produktif. Karena itu kami menggencarkan program vokasi, memanfaatkan balai-balai latihan kerja, dan menjajaki peluang pasar global agar PMI yang diberangkatkan benar-benar sesuai kebutuhan pasar dan siap berdaya saing," kata Menteri Mukhtarudin.

Menteri Mukhtarudin menjelaskan bahwa peningkatan keterampilan bagi para pekerja migran Indonesia sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Dia menyebut bahwa Presiden Prabowo memprioritaskan pada pelindungan serta peningkatan keterampilan pekerja migran Indonesia. 

“Arahan Bapak Presiden jelas, bahwa Kementerian P2MI harus mengedepankan perlindungan dan peningkatan kapasitas PMI. Karena itu kami membangun ekosistem Desa Migran Emas, agar proses migrasi aman sejak dari desa, hingga PMI kembali dan bisa menjadi pengusaha. Fokus kami adalah melahirkan tenaga kerja migran yang punya pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental produktif," tegasnya.

Oleh karena itu, Menteri Mukhtarudin menyebut KemenP2MI membuka diri untuk bekerja sama dengan seluruh pihak khususnya PB PMII untuk membantu mensosialisasikan migrasi yang aman bagi para calon pekerja migran Indonesia.

“Kami membuka diri untuk bersinergi dengan PB PMII dari pusat hingga daerah. Peran organisasi besar seperti PMII sangat penting dalam memperkuat literasi, sosialisasi, dan perlindungan sebelum keberangkatan agar tidak ada lagi calon PMI menjadi korban TPPO atau berangkat secara non-prosedural," ujar Menteri Mukhtarudin.

Di sisi lain, Ketua Bidang Ketenagakerjaan PB PMII M. Razik Ilham menyambut baik ajakan dari Menteri Mukhtarudin. Menurutnya, masih banyak masyarakat Indonesia khususnya Generasi Z yang belum mengerti bagaimana cara bermigrasi yang aman. 

"Kasus TPPO semakin banyak melibatkan generasi muda, khususnya Gen Z. Ini menjadi catatan penting bagi kami untuk memperkuat literasi dan edukasi sejak dari kampus hingga desa-desa kantong PMI. Sosialisasi tentang migrasi yang aman dan prosedural adalah kunci agar calon PMI tidak terjebak bujuk rayu yang berujung pada perdagangan orang," ujar Razik Ilham.

Oleh karena itu, kata Razik Ilham, PB PMII membuka diri untuk bersinergi dengan KemenP2MI terkait penguatan literasi, pelatihan, sosialisasi migrasi aman, dan advokasi pelindungan pekerja migran Indonesia. 

"Kami membuka diri untuk bersinergi dengan organisasi mahasiswa dalam penguatan literasi, pelatihan, dan advokasi perlindungan PMI. Dengan keterlibatan generasi muda, kami yakin sosialisasi bisa lebih efektif sehingga risiko TPPO dan penempatan ilegal dapat ditekan," tutup Razik Ilham.

Untuk diketahui, dalam pertemuan itu Menteri Mukhtarudin didampingi oleh Sekjen KemenP2MI Dwiyono dan Staf Khusus Menteri P2MI Bintang Wahyu Saputra. Kolaborasi ini diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang sadar prosedur, berdaya saing, dan siap menjadi agen perubahan dalam mendukung pelindungan pekerja migran Indonesia dari hulu hingga hilir.