Jakarta, BP2MI (4/1) - Dalam sebuah pernyataan yang menggugah hati, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata memuji Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sebagai garda depan pekerja kemanusiaan. 

Sebelumnya Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Benny Ramdhani menyatakan bahwa lembaga yang dipimpinnya memiliki tanggung jawab yang besar dalam melindungi para pekerja migran Indonesia yang kerap menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). 

Dengan semangat yang berapi-api, Benny menyatakan tegas memerangi TPPO terhadap pekerja migran Indonesia. Hal ini sesuai dengan adagium yang dikeluarkan langsung oleh Presiden Joko Widodo ”Lindungi PMI dari Ujung Rambut sampai Ujung Kaki”. 

”BP2MI siap bekerja sama dengan lembaga-lembaga pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat umum dalam rangka menciptakan lingkungan yang tidak memberikan peluang bagi pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang. Bersama-sama, mari kita berdiri sebagai penjaga nilai-nilai kemanusiaan, memberantas kejahatan ini, dan memberikan perlindungan kepada mereka para pekerja migran Indonesia yang rentan menjadi korban TPPO," ujar Benny, di ruang rapat Nusantara, Gedung Merah Putih, Jakarta.

Menanggapi paparan yang dilakukan oleh Kepala BP2MI, disambut hangat oleh Ketua beserta jajaran KPK.

Menyuarakan apresiasi atas peran BP2MI dalam melindungi hak-hak pekerja migran, Alexander Marwata menegaskan bahwa badan ini memiliki peran krusial dalam memastikan kesejahteraan dan pelindungan bagi mereka para pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri.

Dalam konteks globalisasi dan mobilitas tenaga kerja yang semakin tinggi, BP2MI menjadi pilar penting dalam upaya menjaga keadilan dan hak asasi manusia bagi pekerja migran. 

Alexander Marwata menyampaikan keyakinannya bahwa BP2MI bukan hanya sebuah lembaga, tetapi sebuah misi kemanusiaan yang layak diapresiasi oleh masyarakat Indonesia.

”Dengan penuh apresiasi, saya ingin menyatakan kekaguman mendalam terhadap Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia yang secara tegas dan tanpa kenal lelah memfokuskan diri pada pekerjaan kemanusiaan," ujar Alexander, Kamis, (4/1/2024) menutup. 

Pernyataan tersebut disampaikan dalam Audiensi antara Ketua KPK dengan Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia. 

Wakil Ketua KPK juga menekankan bahwa melindungi pekerja migran adalah tugas bersama, dan peran BP2MI sebagai garda depan sangat strategis dalam menghadapi tantangan yang dihadapi oleh pekerja migran di berbagai belahan dunia.

Berita ini menyoroti upaya konkrit yang dilakukan oleh BP2MI dalam melindungi hak-hak pekerja migran, termasuk penanganan kasus-kasus eksploitasi dan pelanggaran hak asasi manusia.

Seluruh jajaran KPK mengajak berbagai lapisan masyarakat untuk mendukung dan mengapresiasi peran BP2MI sebagai garda depan pekerja kemanusiaan, serta berkomitmen untuk terus memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi pekerja migran Indonesia. ** (Humas/EMR).

-