Friday, 18 July 2025
logo

Berita

Berita Utama

Menteri Karding Tawarkan Migrant Center di Bengkulu, Gubernur Helmy Sambut Positif dan Dukung Total

Menteri Karding Tawarkan Migrant Center di Bengkulu, Gubernur Helmy Sambut Positif dan Dukung Total

00.07 18 July 2025 60

Menteri P2MI Abdul Kadir Karding dan Gubernur Bengkulu Helmy Hasan di Kantor KemenP2MI, Jumat (18/7/2025)

JAKARTA – Menteri Perlindungan Pekerja Migran (P2MI) Abdul Kadir Karding, mendorong Provinsi Bengkulu memanfaatkan besarnya lowongan kerja di luar negeri dengan memprioritaskan program pelatihan keterampilan (skill) untuk warganya yang berminta menjadi pekerja migran. 

Hal itu disampaikan Menteri Karding dalam pertemuan dengan Gubernur Bengkulu Helmy Hasan di kantor Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) di Jakarta pada Senin (18/7/2025).

Menteri Karding menilai Bengkulu memiliki potensi besar karena tingginya angkatan kerja di daerah tersebut namun jumlah penempatan pekerja migrannya rendah. 

“Kami ingin Bengkulu jadi provinsi baru untuk penempatan pekerja migran skill. Ini bukan sekadar mengirim orang kerja, tapi mengirim duta bangsa, menggerakkan ekonomi desa, dan menghasilkan devisa,” ujar Menteri Karding.

Menteri Karding kemudian menawarkan program-program yang bertujuan meningkatkan kompetensi dan pelindungan calon pekerja migran Indonesia sehingga saat kerja di luar negeri terjamin keselamatannya dan mampu bersaing dengan tenaga kerja lainnya.

Adapun program-program tersebut antara lain pembangunan Migrant Center dan pembentukan Desa Migran Emas. Dalam pelaksanannya, kurikulum vokasi SMK dan politeknik di Provinsi Bengkulu didorong untuk siap menghadapi pasar kerja global, terutama di Jepang, Korea, dan negara-negara Eropa.

“Kalau sistem ini berjalan, anak-anak muda Bengkulu bisa bersaing kerja di Jepang, Korea, Eropa dengan gaji Rp15–20 juta. Bandingkan dengan UMK lokal yang masih Rp2 jutaan,” ujarnya

Menanggapi hal itu, Gubernur Helmy Hasan menyambut positif dan menyatakan komitmen untuk menyediakan fasilitas dan menyusun Peraturan Gubernur (Pergub) untuk perlindungan dan fasilitasi pekerja migran Indonesia.

“Selama ini anak-anak Bengkulu sulit kerja ke luar negeri karena prosesnya panjang dan mahal. Dengan adanya Migran Center, kita bisa permudah semua. Soal tempat, kita siap sediakan gedung milik pemprov,” ujar Gubernur Helmy.

Gubernur Helmy menargetkan jumlah penempatan pekerja migran Indonesia dari Bengkulu yang selama ini hanya 300 orang per tahun, bisa meningkat menjadi 1.000 per tahun dengan sistem yang terintegrasi.

“Kami siap jadi provinsi percontohan. Bengkulu akan all out mendukung kebijakan Pak Menteri [Abdul Kadir Karding]agar anak-anak muda kita bisa bekerja secara prosedural dan sejahtera,” tegas Gubernur Helmy.