Friday, 26 September 2025
logo

Berita

Berita Utama

Wamen Christina Jajaki Peluang Penempatan Pekerja Migran Indonesia di Jerman Lewat Misi Dagang

Wamen Christina Jajaki Peluang Penempatan Pekerja Migran Indonesia di Jerman Lewat Misi Dagang

00.09 16 September 2025 263

Misi Dagang Kemendag di Eropa: Wamen Christina Bidik Peluang Penempatan Pekerja Migran Terampil di Jerman

JAKARTA - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani, dijadwalkan melakukan sejumlah pertemuan strategis di Berlin, Jerman, pada 15 hingga 17 September mendatang.

Pertemuan tersebut merupakan rangkaian misi dagang Indonesia di Eropa yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan dan KBRI Berlin. 

Salah satu tujuannya, berkolaborasi membuka peluang penempatan pekerja migran Indonesia di berbagai sektor di Jerman.

Dalam agenda di Berlin, Christina akan bertemu dengan Bundesagentur für Arbeit atau Badan Tenaga Kerja Federal Jerman serta DEHOGA, Asosiasi Hotel dan Restoran di Jerman.

Christina menyebut, saat ini, kerja sama penempatan pekerja migran Indonesia yang baru terjalin di Jerman adalah program Triple Win, khusus untuk profesi perawat dan caregiver. 

Program ini, kata dia, telah berjalan dengan baik, namun jumlah pesertanya masih terbatas.

Alasannya, untuk perawat Jerman mensyaratkan kompetensi bahasa level B1, atau setingkat di atas level A2 (level dasar bahasa Jerman) yang biasa digunakan untuk sektor hospitality. 

“Ini cukup menjadi tantangan bagi kita,” ungkapnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (14/9/2025). 

Selain membahas kelanjutan kerja sama tenaga kerja terampil, Christina juga menyoroti pentingnya transparansi dan pendataan dalam program Ausbildung atau praktik kerja/magang. 

Selama ini, jelas dia, program Ausbildung banyak dikerjasamakan  universitas di Indonesia dengan mengirimkan siswa untuk belajar, magang, lalu bekerja di Jerman. Namun data pekerja ini tidak tercatat di KemenP2MI. 

“Hal seperti ini dapat menimbulkan masalah. Karena itu, kami akan juga menemui Bundesinstitut fur Berufsbildung (BIBB) yang merupakan Badan Edukasi Vokasi dan Magang Jerman untuk mendorong pendataan agar mereka bisa masuk dalam skema pelindungan pekerja migran,” jelas politisi Partai Golkar ini. 

Meski menghadapi sejumlah tantangan, Wamen P2MI menegaskan, Jerman tetap menjadi pasar yang menarik bagi pekerja migran Indonesia. 

“Dari sisi gaji tinggi, meskipun biaya hidup juga besar. Karena itu, kami akan terus menjajaki berbagai kemungkinan agar pekerja migran Indonesia dapat memperoleh kesempatan lebih luas di Jerman, dengan tetap memastikan aspek pelindungan mereka,” imbuh Christina Aryani.