Sunday, 15 June 2025
logo

Berita

Berita Utama

Bersama Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker, BP3MI Nusa Tenggara Barat Sosialisasikan Transisi Sistem Siap Kerja

-

00.07 8 July 2023 1148

Bersama Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker, BP3MI Nusa Tenggara Barat Sosialisasikan Transisi Sistem Siap Kerja

Mataram, BP2MI (8/7) - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nusa Tenggara Barat (NTB) selenggarakan Sosialisasi Transisi Sistem Informasi Penempatan Pekerja Migran Indonesia, kepada Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI), Jumat (7/7/2023).

Kepala BP3MI NTB, Mangiring Hasoloan Sinaga, menjelaskan bahwa transisi sistem penempatan Pekerja Migran Indonesia SISKOP2MI dengan Siap Kerja Kemnaker, sangat penting. Dari data yang dimilikinya, selama tahun 2023 per 6 Juli 2023, sudah 17,657 Pekerja Migran Indonesia bekerja secara resmi, dan tercatat dalam sistem.

“Kendala minor selalu timbul dalam masa transisi, terlebih transisi menuju sistem Siap Kerja ini. Tetapi demi puluhan ribu Pekerja Migran Indonesia asal NTB, koordinasi dengan berbagai instansi terkait, termasuk Kemnaker telah dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala minor di sistem,” jelas Naga di hadapan 28 P3MI yang berasal dari NTB maupun pusat.

Direktorat Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta & PKK) Kemnaker, Suhartono, menyampaikan bahwa NTB termasuk dalam 5 besar provinsi dengan jumlah Pekerja Migran Indonesia terbanyak di Indonesia, sehingga secara sistem, harus dapat mengakomodir jumlah data yang tinggi.

“Dalam masalah pengelolaan data yang komplit, NTB juga termasuk bagus dalam pelaksanaannya. Bahkan provinsi lain dapat mencontoh pengelolaan data di BP3MI NTB,” ungkap Suhartono.

Direktur Penempatan Kawasan Amerika Pasifik, Mocharom Ashadi sepakat dengan pendapat Sinaga dan Suhartono. Menurutnya, transisi SISKOP2MI dan Siap Kerja ini dibuat sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam mengakomodasi Pekerja Migran Indonesia.

“Banyak kendala dalam sistem seperti data yang ganda, atau kendala perubahan data identitas pada Pekerja Migran Indonesia. Kami siap menampung dan menjelaskan berbagai kendala tersebut, sekaligus kami menjelaskan fitur-fitur sistem informasi baru, prosedur penempatan yang berubah, serta dukungan teknis yang disediakan,” pungkasnya. (Humas/BP3MI Nusa Tenggara Barat)