Friday, 26 September 2025
logo

Berita

Berita Utama

BP3MI Sumatera Barat Dampingi 29 CPMI Ikuti Interview Program G to G Jepang Batch XIX di Jakarta

-

00.09 2 September 2025 403

BP3MI Sumatera Barat Dampingi 29 CPMI Ikuti Interview Program G to G Jepang Batch XIX di Jakarta

Jakarta, KemenP2MI (2/9) – Sebanyak 29 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) asal Sumatera Barat (Sumbar) mengikuti proses interview dan matching kandidat Program G to G Jepang Batch XIX yang digelar Japan International Corporation of Welfare Services (JICWELS) di Hotel Ciputra Jakarta pada Senin (25/8/2025) hingga Jumat (28/8/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari skema Economic Partnership Agreement (EPA) yang memfasilitasi penempatan tenaga nurse dan careworker asal Indonesia untuk bekerja di negara Jepang melalui program G to G. Dari ratusan peserta yang mengikuti interview, 29 di antaranya berasal dari Sumbar.

Rangkaian kegiatan meliputi registrasi peserta, briefing bersama JICWELS, tes kemampuan bahasa Jepang, joint interview dengan perusahaan panti lansia (user), serta wawancara individual. Sesi diakhiri dengan paparan dari Japan Foundation mengenai program pelatihan bahasa Jepang.

Pada kesempatan ini, 20 perusahaan panti lansia berpartisipasi pada 27 Agustus 2025 dan 16 panti pada 28 Agustus 2025, dari total 169 panti yang terlibat dalam program G to G Batch XIX.

BP3MI Sumbar turut hadir mendampingi langsung CPMI asal Sumbar yang mengikuti proses matching. Pengantar Kerja Ahli Pertama BP3MI Sumbar, Multi Fatma Sari menyatakan bahwa pendampingan ini merupakan salah satu rangkaian proses program SiPerantau, yang telah berjalan sejak tahun 2019.

"BP3MI Sumbar melalui program SiPerantau terus mendorong peningkatan pekerja migran Program G to G Jepang asal Sumbar, ini dimulai dari fasilitasi pelatihan bahasa Jepang bekerja sama dengan BPVP Padang, pendampingan selama proses pendaftaran, penyiapan ujian, pendampingan MCU, hingga pendampingan proses matching," kata Sari. 

Pada kegiatan ini, BP3MI Sumbar juga mewawancarai pihak JICWELS terkait kebutuhan careworker di Jepang, fasilitas yang diberikan bagi kandidat yang ditempatkan, hingga kendala dan solusi adaptasi yang sering dihadapi peserta.

Perwakilan JICWELS yang hadir, Mika, bercerita bahwa perawat asal Indonesia sangat disukai di Jepang karena terkenal dengan pribadi yang ramah dan mampu menjalin hubungan baik dengan para lansia. 

Selain itu ia juga menjelaskan bahwa Pekerja Migran Indonesia yang lulus Program G to G Jepang akan mendapatkan tiga bentuk dukungan dan pelayanan. Pertama, JICWELS menyediakan fasilitas konsultasi untuk membantu penyesuaian kerja dan kehidupan di Jepang; kedua, memberikan learning support agar peserta siap menghadapi ujian nasional Jepang; dan yang ketiga melakukan monitoring langsung ke panti jompo tempat pekerja migran asal Indonesia bekerja.

“Disiplin dan tepat waktu harus menjadi modal utama bagi pekerja migran Indonesia di Jepang, karena budaya Jepang sangat menghargai waktu,” ujar Mika.

Menurut data BP3MI Sumbar, animo pencari kerja asal Sumbar yang tertarik mengikuti program G to G Jepang juga terus meningkat. Tahun ini, tercatat ada 36 orang yang mendaftar, dengan 29 orang berhasil lolos ujian psikotes, bahasa Jepang, tes MCU, dan mengikuti proses matching

Dengan adanya program ini, ungkap Sari, diharapkan CPMI asal Sumbar mampu bersaing dan sukses lolos seleksi, sehingga tidak hanya dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja sektor perawatan lansia di Jepang, namun juga sebagai pahlawan devisa yang mengharumkan nama Indonesia khususnya Sumbardi kancah Internasional. ** (Humas/BP3MI Sumatera Barat)