Friday, 26 September 2025
logo

Berita

Berita Utama

Perkuat Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri, BP3MI Sulteng bentuk Kelas Migran di SMK 2 Palu

-

00.08 11 August 2025 331

Perkuat Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri, BP3MI Sulteng bentuk Kelas Migran di SMK 2 Palu.

Palu, KemenP2MI (11/08/2025) - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Tengah (Sulteng) melakukan pertemuan dengan SMKN 2 Palu terkait pembentukan Kelas Migran di SMKN 2 Palu, Senin (11/08/2025).

Pengantar Kerja Ahli Pertama BP3MI Sulawesi Tengah, Kriyssandy, menjelaskan pertemuan ini membahas tentang pembentukan kelas migran di SMKN 2 Palu yang merupakan tindak lanjut kerja sama antara Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) bersama Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Pendidikan, yang bertujuan untuk membekali siswa-siswi khususnya kelas XII, mulai dari kemampuan bahasa, keterampilan kerja, hingga kesiapan mental bagi para Siswa/Siswi di SMKN 2 Palu yang berminat bekerja ke luar negeri.

“Kelas Migran di SMKN 2 Palu dikhususkan bagi siswa-siswi yang berminat bekerja ke luar negeri, mereka akan dimasukkan pada kurikulum bahasa Jepang,” ujar Kriyssandy.

Lebih rinci, Kriyssandy mengatakan, kelas Migran di SMKN 2 Palu meliputi pelatihan bahasa, penguatan mental, pendidikan kesehatan, serta pengetahuan tentang prosedur penempatan.

Dalam rangka implementasi Kelas Migran di SMK Negeri 2 Palu, Dinas Pendidikan Prov. Sulawesi Tengah memberikan dukungan berupa dana kepada masing-masing Siswa yang sudah dimasukkan pada Kurikulum Kelas Migran di SMKN 2 Palu.

Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Palu, Zulfikar Paudi, telah melakukan pemetaan bagi siswa-siswi yang berminat untuk mengikuti Kelas Migran, selain itu para siswa-siswi yang berminat harus memberikan surat pernyataan dari orang tua masing-masing untuk menyetujui atau memberikan izin bagi anak-anaknya.

“Surat ini adalah bentuk persetujuan resmi dari orang tua atas keputusan anak-anak mereka untuk mengikuti Kelas Migran, sehingga tidak terjadi kendala kedepannya karena ada beberapa biaya yang terkait dengan Kelas Migran itu sendiri. Kami akan segera menyusun proposal terkait dukungan Kelas Migran, dan akan disampaikan kepada stakeholder terkait,” jelas Zulfikar.

Saat ini, sudah ada 118 siswa-siswi SMKN 2 Palu yang terdaftar dalam program Kelas Migran. Tetapi, SMK Negeri 2 Palu memiliki kendala yaitu keterbatasan ruang kelas. Kepala SMKN 2 Palu berharap agar stakeholder terkait dapat turut aktif berpartisipasi dan terlibat dalam program Kelas Migran tersebut, terutama penyediaan tambahan ruang kelas. Untuk mempercepat proses implementasi telah diagendakan pertemuan lanjutan antara BP3MI Sulawesi Tengah dengan SMKN 2 Palu. ** (Humas/BP3MI Sulawesi Tengah)