Manado, KemenP2MI (07/08) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Utara menghadiri kegiatan Koordinasi dan Singkronisasi Pelaksanaan Kebijakan Program dan Kegiatan Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan  Sosialisasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Lantai 1, Kamis (7/8/2025).

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Wanda L.C Musu dalam sambutannya, menyampaikan kegiatan ini dapat memaksimalkan potensi sumber daya manusia serta mengatasi pengangguran dan juga menekan angka TPPO yang saat ini telah menjadi permasalahan global.

Kepala BP3MI Sulawesi Utara, M. Syachrul Afriyadi, juga menyampaikan perihal proses menjadi Pekerja Migran Indonesia dengan aman dan prosedural.

"Perlindungan terhadap Pekerja Migran Indonesia selalu menjadi prioritas pemerintah baik yang prosedural maupun nonprosedural," jelas Syachrul.

Namun masyarakat tetap harus waspada terhadap lowongan kerja yang tidak sesuai dengan prosedur terutama yang sedang di waspadai saat ini lowongan kerja ke Kamboja dan negara lain yang tidak pernah bekerjasama dengan pemerintah Indonesia. Kata Syachrul saat membawakan materi TPPO.
 
Lebih lanjut, Syachrul berharap ada kerja sama dari semua pihak sehingga nantinya akan terbentuk Desa Migran dan Migran Center di Sulawesi Utara. Semua pihak yang hadir dalam kegiatan ini berharap dapat memberikan informasi kepada masyarakat yang lebih luas mengenai peluang kerja di luar negeri yang aman serta meningkatkan kewaspadaan informasi kerja yang ilegal.
 
Kegiatan ini menghadirkan peserta perwakilan dari 13 Universitas yang ada di Manado, Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Utama dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta perwakilan dari Sentra Tumou Tou Manado. ** (Humas/BP3MI Sulawesi Utara)

-