Friday, 3 October 2025
logo

Berita

Berita Utama

Tingkatkan Kapasitas Instruktur OPP Sektor Kelapa Sawit, BP3MI NTT Kolaborasi dengan IOM

-

00.10 1 October 2025 76

BP3MI NTT mengikuti pelatihan instruktur OPP Pekerja Migran yang akan ditempatkan pada Sektor Kelapa Sawit (23/09).

Kupang, KemenP2MI (01/10) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikuti pelatihan instruktur untuk Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) Pekerja Migran Indonesia yang akan ditempatkan pada Sektor Kelapa Sawit di Malaysia. Program pelatihan ini merupakan rangkaian kolaborasi antara International Organitation Migration (IOM) dengan BP3MI NTT di Hotel Harper Kupang pada tanggal 23 s/d 24 September 2025.

IOM adalah Badan Migrasi PBB yang berdedikasi untuk mempromosikan migrasi yang berperikemanusiaan dan teratur. IOM berkomitmen meningkatkan pemahaman tentang isu migrasi, membantu pemerintah dalam menangani tantangan migrasi, mendorong pembangunan sosial ekonomi melalui migrasi, dan menegakkan martabat serta kesejahteraan pekerja migran beserta keluarganya.

Program kemitraan IOM dan KemenP2MI telah berlangsung cukup lama dengan berbagai program kolaborasi terutama mengenai pelindungan pekerja migran melalui Pelaksanaan OPP. Seperti pada kesempatan ini BP3MI NTT diikutsertakan dalam kegiatan peningkatan kapasitas instruktur pengajar OPP pada Sektor Kelapa Sawit. Kegiatan tersebut diikuti oleh 22 orang berasal dari KP2MI pusat, BP3MI NTT, dan juga Dinas Tenaga Kerja Kota Kupang dan Kab. Kupang.

Dalam pelaksanaan pelatihan selama dua hari tersebut, para peserta diberikan materi dan juga diberi ruang untuk diskusi serta menyampaikan pendapat diselingi kegiatan fun games dan ice breaking yang seru. Dia berharap teknik pembelajaran yang diselingi dengan fun games bisa membuat Calon Pekerja Migran tidak bosan.

“Teknik pengajaran seperti ini adalah teknik Student Center Learning. Saya berharap setelah mengikuti pelatihan ini, Bapak/Ibu bisa menerapkannya pada kelas pembelajaran di lapangan agar para Calon Pekerja Migran tidak bosan tentang teori melulu” ungkap Shanty selaku konsultan pengarah kegiatan tersebut.

Kegiatan ini diharapkan menjadi bahan evaluasi dan perbaikan bagi para instruktur yang telah berkinerja baik agar ke depannya bisa menjadi lebih baik lagi sehingga dapat tercipta migrasi yang aman menuju peningkatan pelindungan pekerja migran yang lebih baik dan sejahtera.** (Humas/BP3MI Nusa Tenggara Timur)