Saturday, 19 July 2025
logo

Berita

Berita Utama

BP3MI Aceh Dorong Mahasiswa Keperawatan Abulyatama Siapkan Diri Hadapi Peluang Kerja Luar Negeri Prosedural

-

00.07 8 July 2025 102

BP3MI Aceh Dorong Mahasiswa Keperawatan Abulyatama Siapkan Diri Hadapi Peluang Kerja Luar Negeri Prosedural, (08/07/2025).

Aceh Besar, KemenP2MI (08/07) — Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Aceh terus menggencarkan edukasi tentang migrasi aman dan prosedural, kali ini dengan menyasar kalangan mahasiswa keperawatan. Sosialisasi tersebut dikemas dalam kegiatan 2nd International Seminar: “Mental Preparation, Skills, and Legality of Nurses to Work Abroad”, yang merupakan bagian dari rangkaian Abulyatama Nursing Olympiad (ANO) di Universitas Abulyatama, Selasa (8/7/2025).

Hadir sebagai narasumber mewakili Kepala BP3MI Aceh Siti Rolijah, Pengantar Kerja Ahli Muda BP3MI Aceh, Fauzah Marhamah, membawakan materi bertajuk “Peluang dan Prosedur Bekerja ke Luar Negeri Secara Prosedural” di hadapan sekitar 200 mahasiswa keperawatan yang mengikuti seminar dengan antusias.

Dalam pemaparannya, Fauzah menjelaskan tugas, fungsi, serta peran strategis BP3MI sebagai perpanjangan tangan dari Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI). Lebih lanjut Fauzah menekankan pentingnya memahami landasan hukum dan regulasi terkait penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara resmi.

“Tenaga keperawatan merupakan salah satu profesi yang sangat dibutuhkan di berbagai negara, terutama di wilayah yang kekurangan tenaga kesehatan. Namun, peluang ini hanya dapat diraih melalui prosedur yang legal dan dilindungi oleh negara,” tegas Fauzah.

Ia turut memaparkan berbagai skema penempatan tenaga kerja ke luar negeri, seperti skema antarpemerintah (G to G), pemerintah ke perusahaan (G to P), antarpelaku usaha (P to P), serta penempatan mandiri yang tetap harus melalui jalur resmi dan legal.

Selain aspek teknis, seminar ini juga menjadi ajang motivasi bagi para mahasiswa untuk mulai mempersiapkan diri sejak dini. Di antaranya dengan mengasah kemampuan bahasa asing, memperkuat keterampilan teknis, menyiapkan dokumen administratif, memperoleh restu keluarga, hingga membangun kesiapan mental dan pemahaman terhadap budaya negara tujuan.

Dalam sesi tersebut, BP3MI Aceh juga menyoroti persoalan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), terutama di negara-negara dengan tingkat risiko tinggi seperti Kamboja dan Myanmar. Para peserta diimbau untuk mewaspadai tawaran kerja dari pihak tidak resmi, serta selalu mengecek kebenaran informasi dan berkonsultasi dengan instansi berwenang.

Kegiatan berlangsung selama kurang lebih satu jam dalam suasana yang interaktif dan komunikatif. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan saat sesi diskusi berlangsung. Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab dan foto bersama antara BP3MI Aceh dan para peserta seminar.

Melalui kegiatan ini, BP3MI Aceh berharap para mahasiswa keperawatan dapat menjadi bagian dari generasi Pekerja Migran Indonesia yang cerdas, kompeten, dan terlindungi secara hukum dalam menghadapi tantangan dunia kerja internasional. **(Humas/BP3MI Aceh).