BP3MI Sulawesi Tenggara Gelar Sosialisasi Migrasi Aman dan Literasi Digital untuk Mahasiswa di Kendari
-

BP3MI Sulawesi Tenggara Gelar Sosialisasi Migrasi Aman dan Literasi Digital untuk Mahasiswa di Kendari
Kendari, KP2MI (3/7) — Dalam upaya membekali masyarakat, khususnya generasi muda, dengan pengetahuan dan keterampilan di era digital, Direktorat Siber Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) bekerja sama dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyelenggarakan sosialisasi bertajuk “Migrasi Aman dan Literasi Digital Siber Pekerja Migran Indonesia” di Aula Universitas Mandala Waluya, Kendari.
Kegiatan yang digelar pada Kamis (3/7/2025) ini dihadiri sekitar 150 mahasiswa dari berbagai jurusan. Sosialisasi dibuka dengan sambutan dari Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Universitas Mandala Waluya, Toto Haryanto, serta Plh. Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Sultra, Leni Kartika.
Kepala BP3MI Sulawesi Tenggara, La Ode Askar, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin dengan pihak universitas dan Direktorat Siber Pelindungan Pekerja Migran Indonesia KP2MI. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi para peserta untuk menangkap peluang kerja di luar negeri secara aman dan legal.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Staf Khusus Menteri KP2MI Bidang Reformasi Birokrasi, Kamaluddin. Dalam paparannya, ia mengajak para mahasiswa untuk tidak ragu meraih kesempatan bekerja di luar negeri demi peningkatan kualitas hidup dan karier. “Jika ingin mengubah hidup, cobalah berpindah ke tempat lain. Bekerja di luar negeri bisa menjadi jalan untuk penghasilan yang lebih tinggi dan pengembangan karier,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah menyediakan berbagai peluang kerja ke luar negeri—seperti ke Jepang, Korea, Arab Saudi, dan Jerman—yang difasilitasi tanpa pungutan biaya.
Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Direktur Siber Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Komjen Pol. Raja Sinambela. Dalam materinya, ia menekankan pentingnya kesadaran literasi digital untuk para calon pekerja migran, terutama dalam menghadapi ancaman kejahatan siber. “Mahasiswa harus memiliki kemampuan untuk memahami dan melindungi diri dari ancaman siber seperti penipuan daring, pencurian identitas, dan penyebaran informasi palsu,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pemahaman tentang keamanan data dan privasi, khususnya bagi pekerja migran di sektor kesehatan, yang rentan terhadap kebocoran informasi pribadi. “Banyak promosi kerja ke luar negeri yang menyesatkan. Maka, penting untuk mencermati dan memverifikasi setiap tawaran pekerjaan secara kritis,” tambahnya.
Sosialisasi ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif. Para peserta menunjukkan antusiasme dengan mengajukan berbagai pertanyaan seputar peluang kerja, hak-hak pekerja migran, hingga pelindungan hukum yang diberikan pemerintah.
Menanggapi hal tersebut, Komjen Pol. Raja menegaskan bahwa pelindungan hukum bagi pekerja migran hanya berlaku penuh bagi mereka yang berangkat melalui jalur resmi.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya KP2MI dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya migrasi aman serta literasi digital sebagai bekal menghadapi era digitalisasi dan masifnya arus informasi di media sosial. * (Humas/BP3MI Sulawesi Tenggara/CLN)