Saturday, 4 May 2024

Berita

Berita Utama

Lepas Pekerja Migran Indonesia G to G Jerman Keperawatan di Hari Kartini, BP2MI Berpesan Perjuangan Belum Berakhir

-

00.04 21 April 2024 162

Lepas Pekerja Migran Indonesia G to G Jerman Keperawatan di Hari Kartini, BP2MI Berpesan Perjuangan Belum Berakhir

Tangerang, BP2MI (21/4) – Bertepatan dengan Hari Kartini 21 April 2024, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali lepas 9 Pekerja Migran Indonesia skema Government to Government (G to G) Jerman sektor keperawatan di Lounge Pekerja Migran Indonesia Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten, Minggu (21/4/2024).

Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Eropa Dan Timur Tengah, Dra. Dyah Rejekiningrum, memberi selamat dan sambutan kepada 9 Pekerja Migran Indonesia yang akan ditempatkan di Rostock, Frankfurt dan Stuttgart.

“Selamat bagi kalian semua, perjuangan kalian dari pelatihan di tahun 2021 sampai pada keberangkatan kalian malam momen ini di 2024, adalah separuh dari perjuangan. Separuh sisanya adalah pekerjaan kalian kelak ketika sampai di sana,” tutur Dyah.

Jerman merupakan salah satu negara dengan populasi mayoritas yang bertambah tua. Otomatis Jerman menjadi negara yang membutuhkan perawat dengan jumlah yang besar.

“Peluang kerja tersebut harus dimanfaatkan untuk para Calon Pekerja Migran Indonesia yang lulus pendidikan di bidang keperawatan. Meskipun bahasa Jerman masih tidak populer di Indonesia, kami sedang menjalani evaluasi penempatan G to G Jerman. Syukur-syukur ke depannya bahasa Jerman masuk dalam salah satu pendidikan vokasi di lembaga pendidikan Indonesia,” ujarnya.

Dirinya juga turut menyampaikan, bahwa tidak ada yang dapat menjamin kelulusan pelatihan bahasa Jerman, selain tekad dan ketekunan belajar.

“Metode belajar secara online maupun offline tidak menjadi faktor kesempatan kelulusan. Buktinya banyak yang terbang berangkat dengan pembelajaran secara online,” ungkapnya.

Dyah Rejekiningrum juga turut berpesan jika terdapat kendala atau membutuhkan bantuan, hubungi perwakilan Republik Indonesia di Frankfurt, Hamburg, atau kontak BP2MI langsung.

“Ingat pesan orang tua kalian yang mendukung dan mengantar kalian sampai pada titik ini. Jaga kesehatan dan semoga sukses,” pungkasnya.

Direktur Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Dr. Nur Hygiawati Rahayu, turut memberikan sambutan dengan mengingatkan jika jaket dengan logo bendera Indonesia sebagai pembuktian bahwa Pekerja Migran Indonesia sebagai pekerja yang berintegritas tinggi.

“Setiap 2 tahun sekali, Bappenas dengan pemerintahan Jerman selalu menggelar diskusi dan negosiasi dalam segala aspek. Diskusi tersebut membahas, tentang bagaimana kedua negara dapat saling membantu dalam segala aspek, termasuk dalam sektor keperawatan,” ungkapnya.

Pertemuan rutin tersebut, menurut Nur telah meruntuhkan tembok hubungan antara donor dengan penerima, atau majikan dengan pelayan, menjadi mitra kerja.

“Jadi jangan pernah berpikir Pekerja Migran Indonesia lebih inferior daripada Jerman. Tidak ada 1 pihak yang derajatnya lebih tinggi daripada yang lain, tunjukkan pada mereka bahwa kita adalah pekerja ahli yang dididik dengan benar,” ujarnya.

Nur juga turut berpesan agar memanfaatkan pengalaman kerja untuk menambah wawasan dan ilmu. Bukan hanya pada sisi ekonomi, tetapi ada baiknya Pekerja Migran Indonesia juga mengamati dan memahami dari sisi budaya, dan SDM mereka seperti kedisiplinan, etos kerja, manajerial, dan faktor lainnya yang pantas ditiru.

“Jaga kesehatan. Ritme kerja keperawatan mungkin berbeda atau lebih berat dari pekerjaan 9-5 biasa. Kesehatan di negara orang lebih penting dari harta apapun. Selamat dan sukses, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,” tutup Nur. (Humas)