Bengkulu, KP2MI (28/07) — Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, mengajak masyarakat Bengkulu untuk menempuh jalur prosedural dalam proses menjadi Pekerja Migran Indonesia. Ajakan tersebut disampaikannya saat hadir dalam program khusus yang disiarkan langsung oleh Rakyat Bengkulu TV (BRTV), pada Senin (28/07/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Karding menekankan bahwa jalur prosedural bukan sekadar kewajiban hukum, tetapi juga merupakan bentuk nyata dari upaya pelindungan menyeluruh terhadap para calon pekerja migran, mulai dari proses persiapan di daerah asal, keberangkatan, hingga kepulangan ke tanah air.

"Prosedural bukan hanya aman secara hukum, tapi juga memberi kepastian pelindungan dari awal hingga kembali ke tanah air," ujar Menteri Karding. 

Menurutnya, langkah ini penting untuk menghindarkan para calon pekerja migran Indonesia dari berbagai risiko, termasuk eksploitasi, kekerasan, dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Lebih lanjut, Menteri Karding juga menyoroti maraknya kasus penempatan nonprosedural yang kerap berujung pada kerugian fisik, psikis, hingga ekonomi bagi para pekerja migran dan keluarganya. Oleh karena itu, ia berharap melalui jangkauan siaran RBTV, pesan penting ini bisa diterima oleh lebih banyak masyarakat di Bengkulu dan sekitarnya.

“Media lokal memiliki peran strategis dalam menyuarakan migrasi yang aman. Kami ingin seluruh warga tahu bahwa menjadi pekerja migran Indonesia secara resmi itu, aman, dan menguntungkan,” tambahnya.

Menteri Karding juga menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya memperkuat sinergi antara pusat dan daerah, termasuk dalam hal edukasi migrasi aman dan pemberdayaan masyarakat migran. 

Melalui kampanye di berbagai kanal media, termasuk televisi lokal seperti RBTV, Menteri Karding berharap masyarakat semakin sadar dan teredukasi mengenai pentingnya memilih jalur resmi dalam bekerja ke luar negeri. **(Humas/EMR)

-