Kupang, BP2MI (16/12) – Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali melakukan monitor pelaksanaan Orientasi Pra Pemberangaktan (OPP)  sebagai bentuk pelindungan secara teknis kepada PMI yang berlangsung di Aula BP3MI NTT pada Jumat (16/12/2022).

“Dari segi cara, Pelindungan kepada Pekerja Migran Indonesia dilakukan secara administratif dan teknis dan salah satu kegiatan pelindungan secara teknis adalah pelaksanaan OPP,” jelas Siwa, Kepala BP3MI NTT.

Siwa melanjutkan, kegiatan OPP adalah bentuk pelindungan secara teknis kepada PMI maka menjadi wajib hukumnya untuk melakukan pengawasan atas semua aspek pelaksanaannya.

“Terdapat sebelas orang Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang mendapat pelindungan secara teknis melalui OPP dan akan ditempatkan dengan skema penempatan Private to Private oleh empat Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) di Indonesia yang ditunjuk serta memenuhi syarat sebagai pelaksana Penempatan PMI,” tutur Siwa.

Adapun P3MI tersebut diantaranya PT. Arni Family berjumlah 4 CPMI di sektor informal Negara tujuan Malaysia dan Hongkong, PT. Falia Sinatrya Sejati sebanyak 4 orang sektor informal tujuan Malaysia, PT. Anugerah Diantas berjumlah 2 orang sektor informal tujuan Malaysia serta PT. Sriti Rukma Lestari sebanyak 1 orang sektor informal, tujuan Singapura.

“Pelayanan proses penempatan dari BP3MI NTT mengalami peningkatan sejak beberapa bulan terakhir, data menunjukan bahwa periode Januari sampai pada tanggal 16 Desember 2022 tercatat 269 orang yang mendapat pelayanan, diantaranya 259 orang mengikuti OPP serta perekaman E-PMI, Jumlah ini diperkirakan akan  bertambah sampai pada akhir tahun 2022,” tutup Siwa. *(HUMAS/BP3MINTT)