Friday, 26 September 2025
logo

Berita

Berita Utama

Melalui Program Muda Mengabdi 2025, BP3MI NTB Sampaikan Peran Penting Keluarga dalam Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

-

00.08 29 August 2025 402

Melalui Program Muda Mengabdi 2025, BP3MI NTB Sampaikan Peran Penting Keluarga dalam Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

Narmada, KemenP2MI (29/8) — Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat (BP3MI NTB) sosialisasikan bekerja aman di luar negeri, yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Universitas Mataram, yang diselenggarakan selama 2 hari dimulai pada Selasa (26/8/2025).

Bertempat di Desa Batu Kuta Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat kegiatan sosialisasi yang merupakan program dari Muda Mengabdi 2025, dengan tema: Mewujudkan Migrasi Aman dan Keharmonisan Keluarga Pekerja Migran Indonesia.

Kepala Desa Batu Kuta membuka sambutan dengan menyampaikan bahwa, bekerja di luar negeri masih menjadi harapan warganya untuk meningkatkan perekonomian keluarga, sehingga tepat program yang dilakukan oleh mahasiswa melalui Muda Mengabdi 2025 menghadirkan BP3MI NTB.

“Saya berharap BP3MI NTB dapat memberikan informasi bagi masyarakat, bagaimana peluang kerja dan bekerja secara resmi ke luar negeri,” ungkap Kepala Desa Batu Kuta.

Hadir sebagai peserta, yakni aparat desa, remaja usia produktif, purna Pekerja Migran Indonesia, dan keluarga Pekerja Migran Indonesia.

Pengantar Kerja Ahli Muda BP3MI NTB, Made Setyaningrum, pertama memperkenalkan tugas dan fungsi BP3MI NTB, mekanisme penempatan Pekerja Migran Indonesia, hingga program pemberdayaan sosial, reintegrasi dan rehabilitasi bagi purna Pekerja Migran Indonesia.

“Peran keluarga menjadi penting dalam pelindungan Pekerja Migran Indonesia, hal ini dikarenakan bahwa tujuan bekerja ke luar negeri adalah membawa perekonomian keluarga ke arah yang lebih baik,” ujarnya sebagai narasumber.

Made melanjutkan, berdasarkan data penempatan Pekerja Migran Indonesia asal NTB, masih didominasi oleh pekerja pria yang bekerja pada sektor ladang kelapa sawit.

“Sebelum berangkat kerja ke luar negeri, ada proses yang disebut Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP). Berbagai info diberikan pada saat OPP,” ucapnya.

Tidak hanya persyaratan dan pemberangkatan pekerja, menurut Made, perhatian juga diberikan kepada keluarga yang di dalam negeri. Lanjutnya, melalui program pemberdayaan sosial, BP3MI NTB mempunyai fokus mengedukasi masyarakat seperti menghindari perceraian, atau pernikahan usia-anak bagi keluarga Pekerja Migran Indonesia.

“Keluarga adalah kunci,” pungkasnya.

menghadirkan BKKBN Provinsi NTB sebagai narasumber yang meyampaikan pentingnya pengasuhan anak serta keterlibatan ayah dalam keluarga.
(IS/Humas BP3MI Nusa Tenggara Barat)