Thursday, 18 April 2024

Berita

Berita Utama

Preliminary Education CPMI G to G Korea, Kepala BP2MI: Waspada Terhadap Ideologi Pemecah Bangsa

-

00.01 19 January 2023 1502

Preliminary Education CPMI G to G Korea, Kepala BP2MI: Waspada Terhadap Ideologi Pemecah Bangsa

Jawa Barat, BP2MI (19/1) – Dalam rangkaian kegiatan Preliminary Education, atau Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) awal tahun 2023, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali selenggarakan seremoni sambutan prelim, di dua tempat, Kamis (19/1/2023). 

Kedua tempat prelim tersebut, berlokasi di Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Penjas dan BK Bogor, serta Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar) Bojongsari Depok, Jawa Barat.

Kepada para Calon PMI (CPMI) skema Government to Government (G to G) Korea, Benny menyoroti isu-isu lama yang tengah kembali tumbuh di media sosial, beberapa diantaranya adalah isu Tenaga Kerja Asing (TKA), tuduhan bahwa BP2MI menghambat penempatan PMI, serta ajakan ideologi asing yang dapat memecah belah suatu bangsa. Berita tersebut digoreng, sehingga menyebabkan kegaduhan di sektor pekerja migran. 

“Kondisi ekonomi global sedang tidak stabil. Setelah pandemi Covid-19, terjadi perang antara Rusia dan Ukraina. Dua hal tersebut menyebabkan banyak negara mengalami krisis. Sedangkan di Indonesia, penempatan PMI malah naik pada tahun 2022 hingga capai 12 ribu PMI. Ada pihak-pihak asing yang tidak senang dengan kondisi Indonesia yang cenderung stabil pada masa krisis,” ungkap Benny di hadapan 287 CPMI di Bogor, dan 242 CPMI di Depok.

Benny mengimbau agar para CPMI waspada pada kabar-kabar yang memprovokasi masyarakat, terlebih di momen saat ini yang mendekati pemilu.

“Korea Selatan punya adat dan aturan yang berbeda dengan Indonesia. Kalian akan bergaul dengan komunitas-komunitas yang berbeda pula, hati-hati dan cermati, jangan sampai percaya begitu saja terhadap isu, maupun ideologi yang dapat membuat gaduh di Tanah Air,” ujarnya.

Menurutnya, pihak yang tidak senang jika Indonesia mengalami kemajuan, akan menggunakan segala cara untuk membuat kericuhan di tengah masyarakat, contohnya seperti penyebaran hoax, dan pengenalan ideologi radikalisme yang menyebabkan pemberontakan kepada negara.

“Ketika masa pandemi berlangsung, provokator menyebar tuduhan bahwa, negara sengaja menghambat penempatan CPMI ke Korea. Padahal sumbangan devisa yang diberikan PMI mencapai 159.6 triliun per tahunnya. Tidak masuk akal jika negara justru menghambat penempatan PMI dan menghalangi sumbangan devisa yang masuk,” papar Benny meluruskan kabar tersebut.

Benny yakin jika provokator tersebut adalah proxy dari negara asing yang ingin memecah belah bangsa. Meskipun para PMI bekerja dan berhubungan langsung dengan negara asing, Benny tetap yakin bahwa para PMI adalah orang-orang terpilih dan terdidik, yang dapat memilah kebenaran informasi di media sosial.

“Di tengah tuduhan bahwa negara dianggap menghambat, faktanya, negara hadir dan berpihak kepada PMI. BP2MI terus bertransformasi menjadi lebih baik, wujudnya adalah peresmian 5 lounge PMI, help desk, dan fast track baru pada akhir 2022 lalu; Peluncuran KUR PMI dan KTA BNI; Pelindungan PMI dengan cara pembangunan Command Center; Pemberdayaan kepada keluarga PMI dan PMI purna yang telah habis masa kerjanya; serta Penghormatan PMI dengan menyertakan credential letter bagi pengguna tenaga kerja,” tegasnya.

Ikhtiar Benny menyatakan bahwa dirinya akan terus hadir memberikan motivasi dan semangat bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjalani prelim, maupun pelepasan keberangkatan.

“Kalian adalah wajah Indonesia di mata dunia, bekerjalah dengan benar, harumkan nama Indonesia di mata dunia. Mari kita berjanji bersama-sama, bahwa kita akan bertemu lagi pada pelepasan keberangkatan,” pungkas Benny. (Humas/AFF/RMA/BJG)