Serang, BP2MI (3/10) – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) membantu fasilitas pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Terkendala dari Arab Saudi atas nama Mumun yang berasal dari Kampung Bakung, Tangerang, Banten. Mumun tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (29/9/2021).

Mumun berangkat ke Arab Saudi secara nonprosedural melalui oknum penempatan ilegal PMI bernama Mirah dan Sukanah. Pada Januari hingga April 2016, Mumun dipekerjakan pada majikan yang memberikannya perlakuan kurang menyenangkan seperti ancaman dengan senjata tajam, pemukulan, dan gaji yang tidak dibayarkan. Mumum lantas memutuskan untuk kabur dan bekerja untuk majikan lain.

Pada Maret 2021, Mumun ditangkap oleh kepolisian setempat dan dipenjara selama 7 bulan karena tidak memiliki dokumen yang dipersyaratkan untuk bekerja secara prosedural. Selama berada di tahanan, Mumun sempat mengalami sakit dan depresi. Pihak keluarga, melalui Garda BMI Banten, melaporkan hal tersebut kepada UPT BP2MI Serang yang kemudian melayangkan surat panggilan kepada Sukanah dan Mirah untuk dilakukan klarifikasi.

“Perlu diketahui, Sukanah dan Mirah sering terlibat dalam penempatan ilegal PMI ke Timur Tengah. Seperti pada bulan April 2021, keduanya pernah kita datangi langsung didampingi oleh perangkat desa dan Babinsa setempat untuk memulangkan PMI atas nama Siti Nurtasbiah yang memiliki masalah gaji tidak dibayar di Arab Saudi,” jelas Kepala UPT BP2MI Serang, Joko Purwanto.

Mumun kemudian dibebaskan oleh Kepolisian Kota Riyadh pada 28 September 2021 dan langsung dipulangkan ke Indonesia keesokan harinya. Setelah empat hari menjalani karantina di Wisma Atlet, Jakarta, Ia dijemput oleh keluarga, 3 Oktober 2021.

“Alhamdulillah, berkat bantuan dan kerja sama yang baik dengan UPT BP2MI Serang, Mumun bisa pulang ke rumahnya dengan selamat dan sehat,” ucap Mukri, Wakil Ketua Garda BMI Banten pada saat menjemput Mumun di Wisma Atlet, Pademangan, Jakarta. * (Humas/UPT BP2MI Serang/Bud_Nurcah)

-