Raih Penghargaan di Taiwan, Menteri Mukhtarudin Apresiasi Prestasi ABK Indonesia
-

Raih Penghargaan di Taiwan, Menteri Mukhtarudin Apresiasi Prestasi ABK Indonesia
Jakarta, KemenP2MI (13/9) – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, memberikan apresiasi kepada dua Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia, Cakida (A-Long) dan Solihun, yang berhasil meraih penghargaan Model Migrant Fisher Award dalam rangkaian acara 114th National Fishermen’s Day di Taiwan, Jumat (12/9/2025).
Penghargaan tersebut menjadi catatan bersejarah, karena untuk pertama kalinya diberikan kepada pekerja migran Indonesia dalam festival perikanan nasional Taiwan. Acara yang berlangsung di Fullon Hotel Tamsui Fisherman’s Wharf, New Taipei City, turut dihadiri langsung oleh Presiden Taiwan, Lai Ching-te, serta Kepala KDEI Taipei, Arif Sulistiyo.
Menteri Mukhtarudin menegaskan, pencapaian ini bukan hanya prestasi personal, tetapi juga kebanggaan kolektif bangsa Indonesia.
“Saya sangat bangga atas pencapaian Saudara Cakida dan Solihun. Mereka menunjukkan dedikasi, kerja keras, dan sikap teladan yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Saya berharap prestasi ini dapat menjadi contoh nyata bagi seluruh Pekerja Migran Indonesia di berbagai sektor, bahwa profesionalisme dan kontribusi positif akan selalu mendapat pengakuan dan penghargaan,” ujar Menteri Mukhtarudin di Jakarta, Sabtu (13/9/2025).
Cakida mendapat penghargaan atas pengabdiannya selama lebih dari 13 tahun di kapal CHYUU FWU NO.7, Pelabuhan Perikanan Kedua Tamsui, hingga kini membina keluarganya di Taiwan. Sementara Solihun yang telah berkarier 17 tahun di Nanfangao, diakui bukan hanya karena keahliannya, tetapi juga kepemimpinannya di komunitas ABK, termasuk perannya dalam berbagai kegiatan sosial dan bantuan pascabencana topan.
Menteri Mukhtarudin menambahkan, keberhasilan kedua ABK ini membuktikan bahwa pekerja migran Indonesia memiliki kontribusi penting dalam memperkuat kerja sama antarbangsa, khususnya di sektor maritim.
“Pemerintah akan terus meningkatkan pelindungan, pembinaan, dan pemberdayaan pekerja migran Indonesia agar mereka semakin berdaya saing, dihargai, dan menjadi duta bangsa di mana pun mereka bekerja,” tegasnya.
Festival yang mengusung tema “Love the Ocean Together” ini juga diramaikan dengan pertunjukan seni, bazar, serta edukasi perikanan dan konservasi laut. Usai acara, rombongan KDEI Taipei turut meninjau fasilitas nelayan di Pelabuhan Irenmato Tamsui dan berdialog dengan para ABK Indonesia.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian P2MI memastikan akan terus mendampingi serta memperjuangkan hak-hak pekerja migran, sehingga kisah sukses seperti yang diraih Cakida dan Solihun dapat terus lahir dari pekerja migran Indonesia di berbagai belahan dunia. ** (Humas)