Wamen Christina Bahas Penguatan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Kamboja
Wamen Christina Bahas Penguatan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Kamboja

Wamen P2MI Christina Aryani saat menghadiri pertemuan dengan dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kamboja, Santo Darmosumarto di Kantor Kementer
Jakarta, KemenP2MI (11/9) - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani ingin memastikan negara hadir bagi Pekerja Migran Indonesia di Kamboja.
Salah satunya dengan terus menjalin komunikasi dengan KBRI Phnom Penh terkait situasi pekerja migran Indonesia yang ada di Kamboja.
"Hari ini, kami kembali membahas sebuah ide besar yang sudah dirancang sejak beberapa bulan lalu, yaitu bagaimana memastikan negara hadir melindungi pekerja migran kita di Kamboja," katanya usai pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kamboja, Santo Darmosumarto di Kantor Kementerian P2MI, Rabu (10/9/2025).
Christina mendapat masukan ada banyak pekerja migran Indonesia di Kamboja yang bekerja di berbagai lokasi seperti kedai, restoran, pelayan (server) dan hospitality.
Hanya saja, lanjut dia, banyak dari mereka belum mempunyai skema perlindungan yang memadai.
"Mereka berangkat perseorangan, sehingga proteksi negara terhadap mereka menjadi terbatas. Ini yang ingin kita benahi," kata Christina.
Wamen P2MI melanjutkan, diskusi dengan Dubes RI untuk Kamboja ini menjadi langkah awal mendorong kerja sama dengan Pemerintah Kamboja terkait pekerja migran prosedural.
"Kita masih harus mendengar pandangan Pemerintah Kamboja soal kemungkinan menjalin perjanjian bilateral. Tujuannya agar ada payung hukum yang jelas dalam memberikan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia di Kamboja," jelas Christina.
Langkah awal yang akan dilakukan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, yaitu mengirimkan tim dari Direktorat Jenderal Pelindungan ke Kamboja, Oktober mendatang.
Nantinya, tambah Wamen P2MI, Dirjen Pelindungan akan memetakan situasi dan kondisi terkini dan apa yang menjadi kebutuhan guna mewujudkan perlindungan pekerja migran Indonesia di Kamboja.
"Prinsipnya, negara harus hadir. Kami berkomitmen memperkuat koordinasi agar pekerja migran di Kamboja terlindungi, baik mereka yang bekerja di sektor formal maupun yang selama ini berangkat secara mandiri," pungkas Christina Aryani. ** (Humas)