Saturday, 7 June 2025
logo

Berita

Berita Utama

Langkah Pasti Menuju Negeri Sakura: BP3MI Aceh Edukasi Siswa tentang Penempatan Prosedural ke Jepang

-

00.05 27 May 2025 59

Langkah Pasti Menuju Negeri Sakura: BP3MI Aceh Edukasi Siswa tentang Penempatan Prosedural ke Jepang

Lhokseumawe, KemenP2MI (27/05) — Dalam semangat memperkuat kolaborasi dan mendorong kesiapan generasi muda Aceh dalam menembus pasar kerja luar negeri, BP3MI Aceh melaksanakan kunjungan ke Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Jaroe Oshin di Kota Lhokseumawe, Selasa (27/5/2025). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Tim BP3MI Aceh dan disambut hangat oleh Direktur LPK Jaroe Oshin, Sensei Riki, beserta puluhan siswa pelatihan bahasa Jepang.

Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memberikan edukasi menyeluruh kepada para peserta pelatihan mengenai peluang kerja ke luar negeri, khususnya ke Jepang, melalui jalur yang legal dan prosedural.

“Anak-anak kami ini sangat antusias belajar bahasa Jepang bukan hanya untuk lulus ujian, tapi karena mereka punya mimpi besar. Kami senang ada pendampingan langsung dari BP3MI Aceh. Ini bentuk nyata kehadiran negara,” ujar Sensei Riski dalam sambutannya.

Dalam sesi utama, Tim BP3MI Aceh menjelaskan secara rinci mengenai berbagai skema penempatan pekerja migran ke Jepang, terutama melalui program Specified Skilled Worker (SSW). Disampaikan bahwa saat ini terdapat dua jalur legal untuk menembus pasar kerja Jepang, yaitu melalui skema government to government (G to G/P to P) dan skema mandiri.

“Kalau kalian sudah sanggup hadapi disiplin belajar di sini, yakinlah kalian bisa sukses bekerja di Jepang. Tapi ingat, jangan tergiur jalan pintas. Ikuti prosedur, karena negara hadir untuk lindungi kalian,” pesan Pengantar Kerja Ahli Muda BP3MI Aceh, Fauzah Marhamah kepada para siswa.

Para siswa yang berjumlah 20 orang tersebut mayoritas berasal dari berbagai kabupaten/kota di Aceh, dengan latar belakang lulusan SMK, SMA, dan pesantren. Mereka mengikuti pelatihan bahasa Jepang dengan target kompetensi N4 hingga N3, serta mempersiapkan diri untuk bekerja di sektor manufaktur, pertanian, dan restoran, yang saat ini menjadi sektor-sektor dengan kebutuhan tinggi di Jepang.

Tim BP3MI Aceh juga menegaskan komitmen institusinya untuk terus mendampingi para calon PMI dari Aceh, termasuk peserta di LPK Jaroe Oshin, agar mereka benar-benar terserap di pasar kerja internasional sesuai minat dan kompetensinya.

“Kami tidak ingin anak-anak Aceh hanya bermimpi, tapi kami ingin mimpi itu sampai ke landasan pacu yang benar, hingga akhirnya bisa terbang. Itulah mengapa kami hadir hari ini, untuk pastikan mereka siap secara prosedur dan mental,” ujar perwakilan BP3MI Aceh dalam sesi penutup.

Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif, di mana siswa diberi kesempatan untuk bertanya langsung mengenai proses pendaftaran, jenis visa, skema kerja SSW, serta tantangan hidup di Jepang.

Kunjungan ini menjadi bagian dari agenda strategis BP3MI Aceh dalam memperkuat ekosistem pelatihan, informasi, dan pendampingan calon pekerja migran asal Aceh menuju penempatan kerja ke luar negeri yang aman, legal, dan bermartabat. ** (Humas/BP3MI Aceh/HR/DW)