Pastikan Proses Penempatan Pekerja Migran Berlangsung Sesuai Ketentuan, KP2MI Gelar Sosialisasi di Pekanbaru
-

Pastikan Proses Penempatan Pekerja Migran Berlangsung Sesuai Ketentuan, KP2MI Gelar Sosialisasi di Pekanbaru
Pekanbaru, KP2MI (2/10/2025) - Penguatan terhadap pelaksana penempatan dan lembaga terkait penempatan pekerja migran Indonesia memegang peranan sentral, utamanya dalam memastikan proses penempatan berlangsung sesuai ketentuan, menjamin keselamatan, serta menjunjung martabat pekerja migran.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Kelembagaan Penempatan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), Yusuf Setiawan, dalam Sosialisasi Penguatan Kelembagaan Penempatan dan Lembaga terkait Penempatan dalam Rangka Penempatan Pekerja Migran Indonesia Prosedural, di Hotel Pangeran Pekanbaru, Riau, yang digelar Kamis (2/10) hingga Sabtu (4/10).
Yusuf melanjutkan, bahwa penting dilakukan penguatan kelembagaan penempatan dan lembaga terkait penempatan, di antaranya adalah memastikan proses penempatan berlangsung sesuai ketentuan, menjamin keselamatan, serta menjunjung martabat pekerja migran.
“Langkah ini sekaligus menjadi strategi efektif untuk menutup celah terjadinya penempatan secara ilegal yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi para pekerja,” imbuh Yusuf.
Selain itu, Yusuf juga menekankan perlunya diwujudkan tata kelola penempatan yang efisien dan transparan melalui pembagian peran yang jelas antara kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah sehingga proses penempatan menjadi lebih cepat dan efisien.
“Tak hanya itu, perlu dilakukan integrasi sistem informasi, yaitu kelembagaan yang kuat mendorong integrasi sistem informasi melalui SiskoP2MI dengan sistem informasi lembaga terkait, memungkinkan data pekerja migran Indonesia dipantau secara real-time dari desa asal hingga negara tujuan, yang sangat penting untuk keperluan pengawasan dan pelindungan,” tutur Yusuf.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Riau, Roni Rakhmat, memaparkan kondisi kontras antara angka penempatan di Riau secara resmi yang sedikit, namun jumlah di lapangan yang sangat besar.
“Riau kalau terdata tenaga kerja atau pekerja migran Indonesia mungkin sangat sedikit. Tapi kalau di lapangan, kita sangat besar karena kita berseberangan dengan Malaysia. Sangat banyak kawan-kawan kita orang Riau menganggap cuma pindah rumah sebentar ke seberang. Sehingga untuk mendaftar atau ikut dalam program pekerja migran Indonesia, perlu pelatihan dan perlu semua itu sangat sedikit,” jelas Roni.
Oleh karena itu, ia menuturkan perlunya sosialisasi ini digelar.
“Sosialisasi hari ini kami rasa sangat penting sehingga kawan-kawan Kabupaten Kota dapat menjelaskan sampailah terus ke bawah sehingga ada pergerakan positif kita,” pungkas Roni. **(Humas/MSA)