Friday, 26 September 2025
logo

Berita

Berita Utama

Wamen Christina: Sinkronisasi Data Jadi Kunci Efektivitas Pemberdayaan Pekerja Migran

-

00.09 2 September 2025 480

Sinkronisasi Data Pemberdayaan Masyarakat, Wamen Christina Siap Kolaborasi Lintas Kementerian

Jakarta, KemenP2MI (2/9) - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) siap berkolaborasi lintas kementerian terkait update dan sinkronisasi data agar seluruh program pemberdayaan masyarakat, termasuk yang bersinggungan dengan pekerja migran berjalan efektif.

Koordinasi tersebut, menurut Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani, terus dilakukan, di bawah arahan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat.

Selain KemenP2MI, ada Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koperasi, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal serta Badan Pusat Statistik (BPS) yang turut berpartisipasi dalam update dan sinkronisasi data ini. 

Sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi)-nya,  Kementerian P2MI menyiapkan segala hal terkait migrasi secara aman, dengan membuka peluang-peluang baru. 

Kementerian P2MI juga turut memastikan kompetensi ataupun pelatihan pekerja migran sesuai dengan kebutuhan pasar global.

"Kami memberikan pilihan, opsi bekerja selain di dalam negeri, dan mengasistensi masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri lewat peluang-peluang bagi pekerja migran Indonesia mengisi lapangan-lapangan kerja di pasar global," katanya usai pertemuan lintas menteri di Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Selasa (2/9/2025).

Christina merinci bahwa Kementerian P2MI memiliki berbagai program pengembangan sumber daya manusia untuk mencetak pekerja migran yang terampil dan kompeten. Salah satunya melalui pembentukan Migran Centre di berbagai universitas di Indonesia.

Ke depan, lanjut Wamen Christina, Migran Center akan berfungsi sebagai pusat informasi masyarakat mengenai peluang dan potensi berkarier di luar negeri.

“Seperti kompetensi apa yang dibutuhkan, bagaimana memperoleh informasi agar bisa berangkat secara aman dan terlindungi, serta hal-hal penting lainnya. Di Migran Center, masyarakat bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan menyeluruh,” jelas Christina.

Selain itu, Kementerian P2MI juga telah membentuk 45 Desa Migran Emas sebagai ekosistem pemberdayaan bagi pekerja migran, baik yang akan berangkat ke luar negeri maupun yang telah kembali ke Tanah Air.

“Melalui Desa Migran Emas, masyarakat dapat mengakses beragam program pemberdayaan. Tentu saja, kami tidak bekerja sendiri. Kami bersinergi dengan banyak kementerian dan lembaga untuk memastikan pekerja migran Indonesia tidak hanya terlindungi, tetapi juga berdaya,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Christina juga menekankan pentingnya pembentukan Koperasi Desa Merah Putih disetiap daerah peresmian Desa Migran Emas.

“Koperasi ini bukan sekadar wadah ekonomi, melainkan pilar kemandirian yang memperkuat Desa Migran Emas menuju kesejahteraan berkelanjutan,” katanya.

Ia menambahkan, semangat tersebut sejalan dengan tagline Kementerian P2MI: pergi migran, pulang juragan. “Harapannya, masyarakat yang bekerja di luar negeri, ketika kembali, dapat memetik hasil jerih payahnya dengan membangun usaha mikro, berinvestasi, atau melakukan berbagai kegiatan produktif lain yang mampu meningkatkan kualitas hidup mereka,” tutup Christina Aryani.

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar menambahkan, sinkronisasi data ini penting agar program-program pemerintah tepat sasaran, di tengah dinamika data yang terus terjadi.

"Kita ingin mengatasi pengangguran, menciptakan lapangan kerja baru melalui UMKM maupun lewat koperasi di desa maupun kota. Termasuk memperkuat kualitas dan sistem penempatan tenaga kerja kita di luar negeri. Ini terus akan kita lakukan dalam konteks memperluas lapangan kerja kita," katanya.

Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, tambah Cak Imin, juga terus melakukan konsolidasi lintas kementerian untuk akselerasi percepatan pertumbuhan ekonomi, utamanya kelompok masyarakat di desil 5 agar bisa naik kelas.

"Lewat peningkatan kapasitas SDM, permodalan, akses pasar dan bahan baku. Ini yang kita dorong terus," tambahnya.