Metro, KemenP2MI (22/8) - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) melalui Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Lampung, menyelenggarakan Program Reintegrasi Profesi bagi Purna Pekerja Migran Indonesia di Hotel AIDIA Grande, Kota Metro selama dua hari, Rabu (20/8/2025) hingga Jumat (22/8/2025). Kegiatan ini dibuka ecara daring oleh Direktur Reintegrasi dan Penguatan Keluarga, Direktorat Jenderal Pemberdayaan KP2MI, Hadi Widyaningrum.

Sebanyak 20 peserta yang merupakan purna Pekerja Migran Indonesia asal Desa Banjarrejo, Kecamatan Batanghari, dan Desa Sumbergede, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, mengikuti kegiatan ini. Program ini menjadi pelaksanaan perdana di Indonesia.

Agenda kegiatan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, di antaranya Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung, Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Lampung Timur, BLK Kota Metro, Asosiasi Perusahaan Outsourcing/Yayasan Penyalur Kerja Rumah Tangga Dalam Negeri, serta Tim Psikologi Klinis Lampung.

Kepala BP3MI Lampung, Ahmad Fauzi, menjelaskan bahwa program reintegrasi ini bertujuan membekali purna Pekerja Migran Indonesia dengan keterampilan, pengetahuan, dan akses terhadap peluang ekonomi agar tetap produktif setelah kembali ke tanah air.

“Harapannya, purna Pekerja Migran Indonesiatidak hanya mampu beradaptasi kembali dalam dunia kerja di dalam negeri, tetapi juga mandiri secara ekonomi dan menjadi agen perubahan di lingkungannya,” ujar Ahmad Fauzi.

Pada hari pertama, para peserta mendapatkan materi dari Tim Psikologi Klinis Lampung terkait screening, konseling, dan manajemen stres. Selanjutnya, peserta mengikuti pelatihan penggunaan aplikasi SiapKerja, KrisiHub, dan Jobfair, serta mendapatkan tips mempersiapkan diri menghadapi kebutuhan pasar kerja lokal.

Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung, Yanti Yunidarti, menekankan pentingnya reintegrasi bagi purna Pekerja Migran Indonesia, mengingat Lampung merupakan salah satu daerah dengan jumlah pekerja migran yang cukup tinggi. Ia menyebut bahwa penguatan kompetensi, pemanfaatan media sosial, serta sinergi dengan dunia usaha dapat membuka peluang kerja yang lebih luas.

Kegiatan ditutup dengan sesi penjajakan program pelatihan kerja dan lowongan pekerjaan dari berbagai pemangku kepentingan dan perusahaan, yang disesuaikan dengan keahlian serta pengalaman masing-masing peserta. ** (Humas/BP3MI Lampung)