Wednesday, 24 April 2024

Berita

Berita Utama

BP3MI NTB Fasilitasi Pemulangan 3 Jenazah PMI Korban Kecelakaan Kerja Di Malaysia

-

00.12 28 December 2022 1081

BP3MI NTB Fasilitasi Pemulangan 3 Jenazah PMI Korban Kecelakaan Kerja Di Malaysia

Mataram, BP2MI (28/12) - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nusa Tenggara Barat (NTB) fasilitasi kepulangan jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mengalami kecelakaan kerja di Malaysia, pada Senin (26/12/2022).

Jenazah PMI yang dipulangkan dari Malaysia berjumlah 3 orang, diantaranya adalah Febri (30), Adnani (34), serta Jufri (42). Ketiganya berjenis kelamin laki-laki, berasal dari Desa Mapin Rea, Kec. Alas Barat, Kab. Sumbawa, NTB.

Kepala BP3MI NTB, Mangiring Hasoloan Sinaga, menjelaskan secara kronologis kejadian tersebut. Berawal dari BP3MI NTB menerima informasi dari pihak keluarga, terkait meninggalnya 3 PMI akibat kecelakaan kerja di perusahaan tambang Malaysia pada 19 Desember 2022.

“Menindaklanjuti info dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, BP3MI NTB menelusuri ke pihak keluarga jenazah untuk mendapatkan alamat asal para jenazah PMI. Kemudian ketiga jenazah dipulangan dari Malaysia ke Jakarta pada 25 Desember 2022, berikutnya lanjut dari Jakarta ke Lombok, NTB, pada 26 Desember 2022,” ujar Mangiring Sinaga.

Ia melanjutkan bahwa pada 26 Desember 2022 pukul 20.30 WITA, BP3MI NTB telah memfasilitasi kepulangan ketiga jenazah PMI ke daerah asal mereka, di Desa Mapin Rea, Alas Barat, Sumbawa, NTB.

“Pemulangan jenazah dari Malaysia sampai dengan Bandara Zainudin Abdul Madjid Lombok, menjadi tanggung jawab perusahaan tempat mereka bekerja. Sedangkan pemulangan dari Bandara Zainudin Abdul Madjid Lombok, menjadi tanggung jawab kami,” paparnya.

Mangiring Sinaga juga turut menyampaikan informasi bahwa, ketiga PMI tersebut berangkat secara nonprosedural ke Malaysia sehingga hak-hak nya tidak dapat terpenuhi secara keseluruhan.

“Masyarakat jika ingin bekerja ke luar negeri, agar berangkat sesuai prosedur. Jika suatu saat PMI mengalami musibah, hak-hak PMI seperti pencairan asuransi dan lain sebagainya, dapat diproses,” pungkas Sinaga. (Humas/BP3MI Nusa Tenggara Barat)