Macau, BP2MI (9/5) - Badan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) turut menghadiri kegiatan Indonesia-Macau Business Matching for Professional and Skilled Worker di Galaxy Convention Center, Macau, pada Kamis (9/5/2024). Kegiatan ini diadakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI melalui Pusat Pasar Kerja dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan antara demand dan potential employers (end user) dengan supply dari Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dari Indonesia, sehingga kesempatan kerja luar negeri bagi pekerja terampil Indonesia dapat terus diperluas," jelas Konsul Jenderal RI Hong Kong, Yul Edison.

Konjen Yul Edison turut menyampaikan harapannya agar Pekerja Migran Indonesia dapat memanfaatkan kegiatan ini dan mengisi lowongan kerja yang ada di Macau.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensial supply dari lulusan SMK dan vokasi dari berbagai sektor dan kelebihannya, Pekerja Migran Indonesia sangat disukai para pemberi kerja karena dikenal memiliki attitude yang baik, sopan, dan rajin.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) Ida Fauziyah, menyampaikan bahwa kesempatan kerja adalah penting, namun lebih penting adalah perlindungan kepada Pekerja Migran Indonesia. Karena itu, diharapkan peran penting dari seluruh stakeholder yang hadir saat ini agar proses penempatan dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.

"Saya sangat berharap kerja sama antar stakeholder yang hadir di sini dan yang ada di Indonesia, termasuk pemerintah, dapat lebih cermat dan ekploratif, sehingga keinginan pasar kerja dan tenaga kerja dapat terwujud," ungkap Menaker Ida.

Kepala Pusat Data dan Informasi BP2MI, Devriel Sogia, yang turut hadir dalam kegiatan ini mengatakan bahwa data SISKOP2MI menunjukkan jumlah Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong sepanjang tahun 2024 per tanggal 6 Mei 2024 sebanyak 39.173 orang dan Macau sebanyak 8 orang. Data ini menunjukkan minat Pekerja Migran Indonesia cukup tinggi untuk bekerja ke Hong Kong dan Macau.

Sedangkan berdasarkan jenis pekerjaan, Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong terbanyak bekerja sebagai house maid, dan di Macau terbanyak bekerja sebagai room attendant. Untuk potential supply Pekerja Migran Indonesia, berasal dari sektor layanan perhotelan dan pariwisata sebagai program studi dengan jumlah pendaftaran siswa tertinggi sebanyak 115.560 orang.

Dalam kegiatan ini hadir sebanyak 15 P3MI dan 20 perusahaan (agency) di Macau dari semua sektor yang ada. ** (Humas/MIT)

Macau, BP2MI (9/5) - Badan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) turut menghadiri kegiatan Indonesia-Macau Business Matching for Professional and Skilled Worker di Galaxy Convention Center, Macau, pada Kamis (9/5/2024). Kegiatan ini diadakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI melalui Pusat Pasar Kerja dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan antara demand dan potential employers (end user) dengan supply dari Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dari Indonesia, sehingga kesempatan kerja luar negeri bagi pekerja terampil Indonesia dapat terus diperluas," jelas Konsul Jenderal RI Hong Kong, Yul Edison.

Konjen Yul Edison turut menyampaikan harapannya agar Pekerja Migran Indonesia dapat memanfaatkan kegiatan ini dan mengisi lowongan kerja yang ada di Macau.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensial supply dari lulusan SMK dan vokasi dari berbagai sektor dan kelebihannya, Pekerja Migran Indonesia sangat disukai para pemberi kerja karena dikenal memiliki attitude yang baik, sopan, dan rajin.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) Ida Fauziyah, menyampaikan bahwa kesempatan kerja adalah penting, namun lebih penting adalah perlindungan kepada Pekerja Migran Indonesia. Karena itu, diharapkan peran penting dari seluruh stakeholder yang hadir saat ini agar proses penempatan dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.

"Saya sangat berharap kerja sama antar stakeholder yang hadir di sini dan yang ada di Indonesia, termasuk pemerintah, dapat lebih cermat dan ekploratif, sehingga keinginan pasar kerja dan tenaga kerja dapat terwujud," ungkap Menaker Ida.

Kepala Pusat Data dan Informasi BP2MI, Devriel Sogia, yang turut hadir dalam kegiatan ini mengatakan bahwa data SISKOP2MI menunjukkan jumlah Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong sepanjang tahun 2024 per tanggal 6 Mei 2024 sebanyak 39.173 orang dan Macau sebanyak 8 orang. Data ini menunjukkan minat Pekerja Migran Indonesia cukup tinggi untuk bekerja ke Hong Kong dan Macau.

Sedangkan berdasarkan jenis pekerjaan, Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong terbanyak bekerja sebagai house maid, dan di Macau terbanyak bekerja sebagai room attendant. Untuk potential supply Pekerja Migran Indonesia, berasal dari sektor layanan perhotelan dan pariwisata sebagai program studi dengan jumlah pendaftaran siswa tertinggi sebanyak 115.560 orang.

Dalam kegiatan ini hadir sebanyak 15 P3MI dan 20 perusahaan (agency) di Macau dari semua sektor yang ada. ** (Humas/MIT)